Oleh :
Misbahudin
*Hadits Perfektif Bahasa*
Hadits menurut perfektif bahasa adalah kebalikan dari sesuatu yang lama _*(qadiem)*_,
karena kata _“hadits”_ secara bahasa
adalah baru. Dan yang dimaksud dengan
hadits adalah setiap kata-kata yang diucapkan dan dinukil dan disampaikan
kepada manusia baik kata-kata itu diperoleh
memalui pendengaran atau wahyu, baik dalam keadaan terjaga atau pun
dalam kondisi tidur. Dari pengertian secara lughowi ini, Al-Qur’an juga disebut
_*hadits*_, sebagaimana firman Allah.
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ لَيَجْمَعَنَّكُمْ
إِلَىٰ يَوْمِ الْقِيَامَةِ لَا رَيْبَ فِيهِ ۗ وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللَّهِ
حَدِيثًا
_Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) selain Dia. Sesungguhnya Dia akan mengumpulkan kamu di hari kiamat,
yang tidak ada keraguan terjadinya. Dan siapakah orang yang lebih benar
perkataan(nya) dari pada Allah?_. (QS. An-Nisa : 87)
Dari pengertian hadits secara loghowi ini,
bisa dikatakan juga segala sesuatu yang
terjadi dalam kondisi tidur seseorang dinamakan _*hadits*_ juga. Sebagaimana
firman Allah ta’ala
رَبِّ قَدْ آتَيْتَنِي مِنَ الْمُلْكِ وَعَلَّمْتَنِي مِنْ
تَأْوِيلِ الْأَحَادِيثِ ۚ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَنْتَ وَلِيِّي فِي
الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۖ تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ
_”Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah
menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku
sebahagian ta'bir mimpi. (Ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah
Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan
gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh”_. (QS.
Yusuf : 101).
*Hadits Perfektif Istilah*
Pengertian hadits secara
istilah lebih sepesifik dan jelas, sebagaimana para ‘ulama mendefiniskan hadits
sebagai berikut.
الحديث النبوي أو السنة النبوية عند أهل السنة والجماعة هو ما
ورد عن الرسول محمد من قول أو فعل أو تقرير أو صفة خَلقية أو خُلقية أو سيرة سواء
Hadits nabawi menurut ahli sunnah
wal jama’ah adalah apa-apa yang datang dari Rasulullah baik dari ucapan,
tindakan, persetujuan, sifat ahlak, karakterik fisik, atau kisah hidupnya.
Hadist Nabawi Yang Berupa Ucapan
Dalam ucapan atau sabda
Rasulullah, banyak contoh hadits yang merupakan ucapan nabi tentang suatu hal. Berikut
beberapa contoh hadits yang berbentuk ucapan
Dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh ‘Umar bin Al-Khattab radhiyallahu
‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ
وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ
فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها
أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ
“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada
niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang
hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya.
Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya,
maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no.
1 dan Muslim, no. 1907]
عَنْ عُثْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَيْرُكُمْ مَنْ
تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
Dari Utsman ra, dari Nabi saw., beliau
bersabda: “Orang yang paling baik di antara kalian ialah orang yang belajar
al-Qur`an dan mengajarkannya.”. (HR. al-Bukhari)
Hadits Nabawi Yang Berupa Perbuatan
Hadits nabi yang berbentuk perbuatan Nabi, seperti halnya Rasulullah
memberikan contoh keteladanan di dalam kaifiyat shalat, haji dan lain
sebagainya.
وَصَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِى
أُصَلِّى
“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat
aku shalat.” (HR. Bukhari, no. 6008)
خُذُوا
عَنِّى مَنَاسِكَكُمْ فَإِنِّى لاَ أَدْرِى لَعَلِّى أَنْ لاَ أَحُجَّ بَعْدَ
حَجَّتِى هَذِهِ
“Ambillah dariku manasik-manasik
kalian, karena sesungguhnya aku tidak mengetahui, mungkin saja aku tidak
berhaji setelah hajiku ini”. (HR. Muslim).
Hadits Nabawi Yang Berupa Sikap Taqrir
Contoh hadits nabi yang berkaitan dengan persetujuan nabi dengan
sikap diam tidak memberikan komentar tentang suatu ucapan dan tindakan sahabat
di hadapan nabi atau di belakang nabi dan beritanya sampai kepadanya. Seperti hadits
tentang daging sejenis
biawak yang dihidangkan kepada Nabi.
قَالَ (ابن عمر رضي الله عنه): كَانَ نَاسٌ مِنْ
أَصْحَابِ النَّبِيِّ صلىالله عليه وسلم، فِيهمْ سَعْدٌ، فَذَهَبُوا يَأْكُلُونَ
مِنْ لَحْمٍ،فَنَادَتْهُمُ امْرَأَةٌ مِنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِيِّ صلى الله
عليه وسلم،إِنَّهُ لَحْمُ ضَبٍّ، فَأَمْسَكُوا فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله
عليه وسلم:كُلُوا أَوِ اطْعَمُوا، فَإِنَّهُ حَلاَلٌ أَوْ قَالَ: لاَ بَأْسَ بِهِ
وَلكِنَّهُلَيْسَ مِنْ طَعَامِي.
Abdullah Bin
Umar Radhiyallahu ‘anhuma berkata: “Orang-orang dari kalangan
sahabat Nabi Shallallahu’alaihi wasallam yang di antara mereka
terdapat Sa’ad makan daging. Kemudian salah seorang isteri Nabi Shallallahu’alaihi
wasallam memanggil mereka seraya berkata, ‘Itu daging Biawak dhab’. Mereka pun berhenti makan.
Maka Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Makanlah,
karena karena daging itu halal atau beliau bersabda: “tidak mengapa dimakan,
akan tetapi daging hewan itu bukanlah makananku“.
Hadits Nabawi Yang Berupa Sifat Ahlak Nabi
Contoh hadits yang beruba sifat Nabi
shalallahu ‘alahi wasalam
حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَنَسٍ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ
حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
“Tidaklah
seorang diantara kalian dikatakan beriman hingga ia mencinta untuk saudaranya
apa-apa yang ia sukai untuk dirinya sendiri.” (HR. Bukhari).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ
لَا يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ (مسلم
“Tidak akan masuk Surga orang
yang tetangganya tidak aman dari gangguannya.” (HR. Muslim).
عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قَالَ لِي رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ
وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ
حَسَنٍ
Dari
Abu Dzar radhiallahu anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi was sallam
pernah bersabda kepadaku, “Bertakwalah kamu kepada Allah dimana saja kamu
berada dan ikutilah setiap keburukan dengan kebaikan yang dapat
menghapuskannya, serta pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.” (HR.
At Tirmidzi)
Hadits Mengenai Karakteristik Fisik Rasulullah
Adapun kesempurnaan fisik beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam tercermin penuturan Bara` bin ‘Azib radhiyallahu
‘anhu,
(كان ـ صلى الله عليه وسلم ـ أحسن الناس
وجها، وأحسنهم خَلْقا) رواه البخاري
Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam sosok manusia yang paling tampan wajahnya dan paling bagus
perawakannya (HR. Al-Bukhari).
Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan,
و كان خلقه صلى الله عليه و سلم و صورته من أكما الصور و
أتمها و أجمعها للمحاسن الدالة على كماله
“Sifat fisik dan perawakan beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam adalah penampilan yang sempurna dan terkumpul dalam
fisik beliau semua ciri-ciri ketampanan yang menunjukkan kesempurnaan beliau”
(Syarah Syamail an-Nabi oleh Syaikh Abdurrazzaq al-Abbad PDF, Hal. 19).
Demikianlah beberapa hadits yang menggambarkan macam-macam bentuk hadits
yang berupa ucapan, perbuatan, sikap taqrir, sifat akhlak, karakteristik fisik
Rasulullah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar