Kamis, 11 Februari 2021

HADITS NABAWI

 

Oleh : Misbahudin

 

 

*Hadits Perfektif Bahasa*

 

Hadits menurut perfektif bahasa  adalah kebalikan dari sesuatu yang lama _*(qadiem)*_,  karena kata _“hadits”_ secara bahasa adalah baru.  Dan yang dimaksud dengan hadits adalah setiap kata-kata yang diucapkan dan dinukil dan disampaikan kepada manusia baik kata-kata itu diperoleh  memalui pendengaran atau wahyu, baik dalam keadaan terjaga atau pun dalam kondisi tidur. Dari pengertian secara lughowi ini, Al-Qur’an juga disebut _*hadits*_, sebagaimana firman Allah.

 

اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ لَيَجْمَعَنَّكُمْ إِلَىٰ يَوْمِ الْقِيَامَةِ لَا رَيْبَ فِيهِ ۗ وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللَّهِ حَدِيثًا

 

_Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Sesungguhnya Dia akan mengumpulkan kamu di hari kiamat, yang tidak ada keraguan terjadinya. Dan siapakah orang yang lebih benar perkataan(nya) dari pada Allah?_. (QS. An-Nisa : 87)

 

Dari pengertian hadits secara loghowi ini, bisa dikatakan juga  segala sesuatu yang terjadi dalam kondisi tidur seseorang dinamakan _*hadits*_ juga. Sebagaimana firman Allah ta’ala

 

رَبِّ قَدْ آتَيْتَنِي مِنَ الْمُلْكِ وَعَلَّمْتَنِي مِنْ تَأْوِيلِ الْأَحَادِيثِ ۚ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَنْتَ وَلِيِّي فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۖ تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ

 

_”Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta'bir mimpi. (Ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh”_. (QS. Yusuf : 101).

 

*Hadits Perfektif Istilah*

 

Pengertian hadits secara istilah lebih sepesifik dan jelas, sebagaimana para ‘ulama mendefiniskan hadits sebagai berikut.  

 

الحديث النبوي أو السنة النبوية عند أهل السنة والجماعة هو ما ورد عن الرسول محمد من قول أو فعل أو تقرير أو صفة خَلقية أو خُلقية أو سيرة سواء

 

Hadits nabawi menurut ahli sunnah wal jama’ah adalah apa-apa yang datang dari Rasulullah baik dari ucapan, tindakan, persetujuan, sifat ahlak, karakterik fisik, atau kisah hidupnya.

 

Hadist Nabawi Yang Berupa Ucapan

 

Dalam ucapan atau sabda Rasulullah, banyak contoh hadits yang merupakan ucapan nabi tentang suatu hal. Berikut beberapa contoh hadits yang berbentuk ucapan

 

Dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh ‘Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ

 

“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 1 dan Muslim, no. 1907]



عَنْ عُثْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ

 

Dari Utsman ra, dari Nabi saw., beliau bersabda: “Orang yang paling baik di antara kalian ialah orang yang belajar al-Qur`an dan mengajarkannya.”. (HR. al-Bukhari)  

 

 

Hadits Nabawi Yang Berupa Perbuatan

 

Hadits nabi yang berbentuk perbuatan Nabi, seperti halnya Rasulullah memberikan contoh keteladanan di dalam kaifiyat shalat, haji dan lain sebagainya.

 

وَصَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِى أُصَلِّى

“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat.” (HR. Bukhari, no. 6008)

 

 خُذُوا عَنِّى مَنَاسِكَكُمْ فَإِنِّى لاَ أَدْرِى لَعَلِّى أَنْ لاَ أَحُجَّ بَعْدَ حَجَّتِى هَذِهِ

 

 “Ambillah dariku manasik-manasik kalian, karena sesungguhnya aku tidak mengetahui, mungkin saja aku tidak berhaji setelah hajiku ini”. (HR. Muslim).



Hadits Nabawi Yang Berupa Sikap Taqrir

Contoh hadits nabi yang  berkaitan dengan persetujuan nabi dengan sikap diam tidak memberikan komentar tentang suatu ucapan dan tindakan sahabat di hadapan nabi atau di belakang nabi dan  beritanya sampai kepadanya. Seperti hadits tentang  daging sejenis biawak yang dihidangkan kepada Nabi.

 

قَالَ (ابن عمر رضي الله عنه): كَانَ نَاسٌ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صلىالله عليه وسلم، فِيهمْ سَعْدٌ، فَذَهَبُوا يَأْكُلُونَ مِنْ لَحْمٍ،فَنَادَتْهُمُ امْرَأَةٌ مِنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم،إِنَّهُ لَحْمُ ضَبٍّ، فَأَمْسَكُوا فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم:كُلُوا أَوِ اطْعَمُوا، فَإِنَّهُ حَلاَلٌ أَوْ قَالَ: لاَ بَأْسَ بِهِ وَلكِنَّهُلَيْسَ مِنْ طَعَامِي.

 

Abdullah Bin Umar Radhiyallahu ‘anhuma berkata: “Orang-orang dari kalangan sahabat Nabi Shallallahu’alaihi wasallam yang di antara mereka terdapat Sa’ad makan daging. Kemudian salah seorang isteri Nabi Shallallahu’alaihi wasallam memanggil mereka seraya berkata, ‘Itu daging Biawak dhab’. Mereka pun berhenti makan. Maka Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Makanlah, karena karena daging itu halal atau beliau bersabda: “tidak mengapa dimakan, akan tetapi daging hewan itu bukanlah makananku“.


Hadits Nabawi Yang Berupa Sifat Ahlak Nabi

 

Contoh hadits yang beruba sifat Nabi shalallahu ‘alahi wasalam


حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَنَسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

 

“Tidaklah seorang diantara kalian dikatakan beriman hingga ia mencinta untuk saudaranya apa-apa yang ia sukai untuk dirinya sendiri.” (HR. Bukhari).

 

 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ لَا يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ (مسلم

 

 

“Tidak akan masuk Surga orang yang tetangganya tidak aman dari gangguannya.” (HR. Muslim).

 

 

عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

 

Dari Abu Dzar radhiallahu anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi was sallam pernah bersabda kepadaku, “Bertakwalah kamu kepada Allah dimana saja kamu berada dan ikutilah setiap keburukan dengan kebaikan yang dapat menghapuskannya, serta pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. At Tirmidzi)

 

 

Hadits Mengenai Karakteristik Fisik Rasulullah

 

Adapun kesempurnaan fisik beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam tercermin penuturan Bara` bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu,

 

(كان ـ صلى الله عليه وسلم ـ أحسن الناس وجها، وأحسنهم خَلْقا) رواه البخاري

 

Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sosok manusia yang paling tampan wajahnya dan paling bagus perawakannya (HR. Al-Bukhari).

 

Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan,

 

و كان خلقه صلى الله عليه و سلم و صورته من أكما الصور و أتمها و أجمعها للمحاسن الدالة على كماله

“Sifat fisik dan perawakan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah penampilan yang sempurna dan terkumpul dalam fisik beliau semua ciri-ciri ketampanan yang menunjukkan kesempurnaan beliau” (Syarah Syamail an-Nabi oleh Syaikh Abdurrazzaq al-Abbad PDF, Hal. 19).

 

 

Demikianlah beberapa hadits yang menggambarkan macam-macam bentuk hadits yang berupa ucapan, perbuatan, sikap taqrir, sifat akhlak, karakteristik fisik Rasulullah.




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar