Selasa, 16 Februari 2021

MEMAHAMI HAKIKAT WAHYU

 

Oleh : Misbahudin

 

 

*Wahyu dalam Perfektif Bahasa*

 

Wahyu pada dasarnya adalah istilah yang memvisualisasikan  sebuah ucapan kepada seseorang, yang dimana ucapan itu tidak dikehendaki untuk  didengar oleh orang lain, oleh karena dalam bahasa arab untuk sesuatu penyampaian pesan rahasia digunakan kalimat “waha-yahi-wahyun” (  وحى-يحى-وحي    ) atau menggunakan kata “ auha-yuhi-i`haun”  (  أوحى-يوحى-ايحاء )

 

Jadi wahyu menurut perfektif bahasa adalah sebuah komuniasi dengan menggunkan isyarat yang cepat, sebuah  pesan yang disampaikan dengan memakai simbol, isyarah dan terkadang dengan sebuah suara,  atau dengan isyarat anggota badan.  Kata wahyu adalah isim masdar  bentuk isim masdar yang mengandung arti dasar tersembunyi _(khafau)_ dan cepat _(sur’ah)_. Dapatlah dikatakan bahwa essensi makna wahyu adalah  sebuah pemberitahuan yang tersembunyi  yang spesifik ditujukan  kepada orang yang hendak diberi tahu  dengan merahasiakannya dari yang  manusia yang lainnya.

 

*Makna-Makna Wahyu Dalam Al-Qur’an*

 

Jika kita melihatnya dalam sudut pandang kebahasaan, wahyu memiliki banyak fungsi yang banyak yang menggambarkan sebuah visualisasi dari maksud yang berbeda satu dengan yang lainnya dalam sebuah susunan kalimat dalam Al-Qur’an.  Berikut beberapa  makna dari kata wahyu dalam firman Allah.

 

1.      Wahyu Bermakna Fitrah Naluri Manusia

 

وَاَوۡحَيۡنَاۤ اِلٰٓى اُمِّ مُوۡسٰٓى اَنۡ اَرۡضِعِيۡهِ‌ۚ فَاِذَا خِفۡتِ عَلَيۡهِ فَاَ لۡقِيۡهِ فِى الۡيَمِّ وَلَا تَخَافِىۡ وَلَا تَحۡزَنِىۡۚ اِنَّا رَآدُّوۡهُ اِلَيۡكِ وَجٰعِلُوۡهُ مِنَ الۡمُرۡسَلِيۡنَ‏

 

“Dan Kami ilhamkan kepada ibunya Musa, "Susuilah dia (Musa), dan apabila engkau khawatir terhadapnya maka hanyutkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah engkau takut dan jangan (pula) bersedih hati, sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya salah seorang rasul." (QS. Al-Qashash : 7)

 

2.      Wahyu Bermakna  Ilham

 

وَاَوۡحٰى رَبُّكَ اِلَى النَّحۡلِ اَنِ اتَّخِذِىۡ مِنَ الۡجِبَالِ بُيُوۡتًا وَّمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعۡرِشُوۡنَۙ

 

“Dan Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah, "Buatlah sarang di gunung-gunung, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia”, (QS. An-Nahl : 68)

 

 

3.      Wahyu Bermakna Isyarat

 

فَخَرَجَ عَلٰى قَوۡمِهٖ مِنَ الۡمِحۡرَابِ فَاَوۡحٰٓى اِلَيۡهِمۡ اَنۡ سَبِّحُوۡا بُكۡرَةً وَّعَشِيًّا‏

 

“Maka dia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu dia memberi isyarat kepada mereka; bertasbihlah kamu pada waktu pagi dan petang”. (QS. Maryam : 11).

 

 

4.      Wahyu Mermakna Bisikan Setan

 

وَلَا تَاۡكُلُوۡا مِمَّا لَمۡ يُذۡكَرِ اسۡمُ اللّٰهِ عَلَيۡهِ وَاِنَّهٗ لَفِسۡقٌ ؕ وَاِنَّ الشَّيٰطِيۡنَ لَيُوۡحُوۡنَ اِلٰٓى اَوۡلِيٰٓـٮِٕـهِمۡ لِيُجَادِلُوۡكُمۡ‌ ۚ وَاِنۡ اَطَعۡتُمُوۡهُمۡ اِنَّكُمۡ لَمُشۡرِكُوۡنَ

 

Dan janganlah kamu memakan dari apa (daging hewan) yang (ketika disembelih) tidak disebut nama Allah, perbuatan itu benar-benar suatu kefasikan. Sesungguhnya setan-setan akan membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu. Dan jika kamu menuruti mereka, tentu kamu telah menjadi orang musyrik. (QS. Al-An’am : 121)

 

 

وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا ۚ وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُ ۖ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ

 


“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan”.(QS. Al-An’am : 112)

 

 

5.      Wahyu Bermakna Intruksi Perintah

 

إِذْ يُوحِي رَبُّكَ إِلَى الْمَلَائِكَةِ أَنِّي مَعَكُمْ فَثَبِّتُوا الَّذِينَ آمَنُوا ۚ سَأُلْقِي فِي قُلُوبِ الَّذِينَ كَفَرُوا الرُّعْبَ فَاضْرِبُوا فَوْقَ الْأَعْنَاقِ وَاضْرِبُوا مِنْهُمْ كُلَّ بَنَانٍ

 


“(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman". Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka”. (QS.  Al-Anfal : 12)

 

 

*Wahyu Dalam Perfektif Istilah*

 

 

Wahyu menurut istilah lebih jelas dan spesifik dari bahasa pendekatan bahasa, dalam kitab ‘ulumul qur’an dijelaskan makna wahyu secara istilah adalah  kalam Allah yang diturunkan kepada manusia pilihannya  dengan jalan tersembunyi dan cepat .  Syekh Muhammad Abduh dalam bukunya, risalah tauhid mendefinisikan wahyu sebagai  pengetahun yang  didapati seorang manusia pilihan dalam jiwanya  dengan adanya sebuah keyakinan  bahwa hal itu adalah datang dari Allah dengan melalui pelantara ataupun tanpa pelantara.

 

 

Yang pertama menurut beliau adalah dengan suara yang begitu jelas di pendengaran ataupun tanpa suara, dan beliau membedakan antara wahyu dan ilham, ilham adalah intuisi yang diyakini jiwa  sehingga menimbulkan sebuah dorongan untuk melakukannya tanpa mengetahui  dari mana rasa itu datang,  ilham beliau menganalogikan  menyerupai sebuah dorongan dari sebuah rasa lapar, haus, sedih dan Bahagia.

 

 

Reverensi

1.      Mabahis fil ‘ulumul Qur’an li syaikh mana’il qathan

2.      At-Tibyan fi ‘ulumul Qur’an li Syaikh Ali Ash-Shobuni

 

 

==============================

*💰Investasi Akhirat* : Pembangunan Kelas Pondok Tahfidz Zaid bin Tsabit -Bekasi. (Bank Syariah Mandiri (BSM). No Rek. : (451) 7112 5781 23 a.n. Ade Suhairi. #Konfirmasi Transfer (0813 8622 4142)

🌐 *Blog* : http://bit.ly/literasi-islam

       📹 *Youtube* : http://bit.ly/misbahchannel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar