Oleh : Misbahudin
*Wahyu dalam Perfektif Bahasa*
Wahyu pada dasarnya
adalah istilah yang memvisualisasikan
sebuah ucapan kepada seseorang, yang dimana ucapan itu tidak dikehendaki
untuk didengar oleh orang lain, oleh
karena dalam bahasa arab untuk sesuatu penyampaian pesan rahasia digunakan
kalimat “waha-yahi-wahyun” ( وحى-يحى-وحي
) atau menggunakan kata “ auha-yuhi-i`haun”
( أوحى-يوحى-ايحاء )
Jadi wahyu menurut
perfektif bahasa adalah sebuah komuniasi dengan menggunkan isyarat yang cepat,
sebuah pesan yang disampaikan dengan
memakai simbol, isyarah dan terkadang dengan sebuah suara, atau dengan isyarat anggota badan. Kata wahyu adalah isim masdar bentuk isim masdar yang mengandung arti dasar
tersembunyi _(khafau)_ dan cepat _(sur’ah)_. Dapatlah dikatakan bahwa
essensi makna wahyu adalah sebuah
pemberitahuan yang tersembunyi yang
spesifik ditujukan kepada orang yang
hendak diberi tahu dengan
merahasiakannya dari yang manusia yang
lainnya.
*Makna-Makna Wahyu Dalam Al-Qur’an*
Jika kita melihatnya
dalam sudut pandang kebahasaan, wahyu memiliki banyak fungsi yang banyak yang
menggambarkan sebuah visualisasi dari maksud yang berbeda satu dengan yang
lainnya dalam sebuah susunan kalimat dalam Al-Qur’an. Berikut beberapa makna dari kata wahyu dalam firman Allah.
1.
Wahyu Bermakna Fitrah Naluri Manusia
وَاَوۡحَيۡنَاۤ اِلٰٓى اُمِّ مُوۡسٰٓى اَنۡ اَرۡضِعِيۡهِۚ
فَاِذَا خِفۡتِ عَلَيۡهِ فَاَ لۡقِيۡهِ فِى الۡيَمِّ وَلَا تَخَافِىۡ وَلَا تَحۡزَنِىۡۚ
اِنَّا رَآدُّوۡهُ اِلَيۡكِ وَجٰعِلُوۡهُ مِنَ الۡمُرۡسَلِيۡنَ
“Dan Kami
ilhamkan kepada ibunya Musa, "Susuilah dia (Musa), dan apabila engkau khawatir
terhadapnya maka hanyutkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah engkau takut
dan jangan (pula) bersedih hati, sesungguhnya Kami akan mengembalikannya
kepadamu, dan menjadikannya salah seorang rasul." (QS. Al-Qashash : 7)
2.
Wahyu Bermakna Ilham
وَاَوۡحٰى
رَبُّكَ اِلَى النَّحۡلِ اَنِ اتَّخِذِىۡ مِنَ الۡجِبَالِ بُيُوۡتًا وَّمِنَ الشَّجَرِ
وَمِمَّا يَعۡرِشُوۡنَۙ
“Dan Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah, "Buatlah sarang di
gunung-gunung, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia”, (QS. An-Nahl : 68)
3.
Wahyu Bermakna Isyarat
فَخَرَجَ عَلٰى قَوۡمِهٖ مِنَ
الۡمِحۡرَابِ فَاَوۡحٰٓى اِلَيۡهِمۡ اَنۡ سَبِّحُوۡا بُكۡرَةً وَّعَشِيًّا
“Maka dia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu dia memberi
isyarat kepada mereka; bertasbihlah kamu pada waktu pagi dan petang”. (QS. Maryam : 11).
4.
Wahyu Mermakna Bisikan Setan
وَلَا تَاۡكُلُوۡا مِمَّا لَمۡ يُذۡكَرِ اسۡمُ اللّٰهِ عَلَيۡهِ
وَاِنَّهٗ لَفِسۡقٌ ؕ وَاِنَّ الشَّيٰطِيۡنَ لَيُوۡحُوۡنَ اِلٰٓى اَوۡلِيٰٓـٮِٕـهِمۡ
لِيُجَادِلُوۡكُمۡ ۚ وَاِنۡ اَطَعۡتُمُوۡهُمۡ اِنَّكُمۡ لَمُشۡرِكُوۡنَ
“Dan janganlah kamu memakan dari apa (daging
hewan) yang (ketika disembelih) tidak disebut nama Allah, perbuatan itu
benar-benar suatu kefasikan. Sesungguhnya setan-setan akan membisikkan kepada
kawan-kawannya agar mereka membantah kamu. Dan jika kamu menuruti mereka, tentu
kamu telah menjadi orang musyrik”. (QS. Al-An’am : 121)
وَكَذَٰلِكَ
جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ
إِلَىٰ بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا ۚ وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُ
ۖ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ
“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu
syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka
membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah
untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak
mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan”.(QS. Al-An’am : 112)
5.
Wahyu Bermakna Intruksi Perintah
إِذْ
يُوحِي رَبُّكَ إِلَى الْمَلَائِكَةِ أَنِّي مَعَكُمْ فَثَبِّتُوا الَّذِينَ
آمَنُوا ۚ سَأُلْقِي فِي قُلُوبِ الَّذِينَ كَفَرُوا الرُّعْبَ فَاضْرِبُوا فَوْقَ
الْأَعْنَاقِ وَاضْرِبُوا مِنْهُمْ كُلَّ بَنَانٍ
“(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat:
"Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang
telah beriman". Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati
orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung
jari mereka”. (QS.
Al-Anfal : 12)
*Wahyu Dalam Perfektif Istilah*
Wahyu menurut istilah lebih jelas dan spesifik
dari bahasa pendekatan bahasa, dalam kitab ‘ulumul qur’an dijelaskan makna
wahyu secara istilah adalah kalam Allah
yang diturunkan kepada manusia pilihannya
dengan jalan tersembunyi dan cepat .
Syekh
Muhammad Abduh dalam bukunya, risalah tauhid mendefinisikan wahyu sebagai pengetahun yang didapati seorang manusia pilihan dalam
jiwanya dengan adanya sebuah
keyakinan bahwa hal itu adalah datang
dari Allah dengan melalui pelantara ataupun tanpa pelantara.
Yang pertama menurut beliau adalah dengan
suara yang begitu jelas di pendengaran ataupun tanpa suara, dan beliau
membedakan antara wahyu dan ilham, ilham adalah intuisi yang diyakini jiwa sehingga menimbulkan sebuah dorongan untuk
melakukannya tanpa mengetahui dari mana
rasa itu datang, ilham beliau
menganalogikan menyerupai sebuah dorongan
dari sebuah rasa lapar, haus, sedih dan Bahagia.
Reverensi
1. Mabahis fil
‘ulumul Qur’an li syaikh mana’il qathan
2. At-Tibyan fi
‘ulumul Qur’an li Syaikh Ali Ash-Shobuni
==============================
*💰Investasi Akhirat* : Pembangunan Kelas Pondok
Tahfidz Zaid bin Tsabit -Bekasi. (Bank Syariah Mandiri (BSM). No Rek. : (451)
7112 5781 23 a.n. Ade Suhairi. #Konfirmasi Transfer (0813 8622 4142)
🌐 *Blog* : http://bit.ly/literasi-islam
📹 *Youtube* : http://bit.ly/misbahchannel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar