Minggu, 21 Maret 2021

PENGORBANAN ADALAH BUKTI CINTA YANG HAKIKI

 

*PENGORBANAN ADALAH BUKTI CINTA YANG HAKIKI*

_Menyelami Ayat-Ayat Makiyah Dan Madaniyah (2)_

Oleh : Misbahudin

 

 

*Kesungguhan Ulama dalam mengklasifikasikan Ayat Makiyah dan madaniyah*

 

Perhatian ulama dalam menyelidiki  dan mengklasifikasikan surat-surat dalam Al-Qur’an kepada  ayat makiyah dan madaniyah,  merupakan sebuah tanda cinta  yang hakiki  kepada Allah dan agamanya, sebuah ikhtiar usaha agar termasuk kepada hamba-hamba Allah yang ikut berjuang dalam menegakan pondasi-pondasi Islam dalam bingkai peradaban dan kehidupan umat manusia.

 

Mereka meneliti ayat demi ayat, surat demi surat, dan mengklasifikasikannya sesuai waktu, tempat turunya, dan bentuk corak kalimat dalam ayat tersebut. Hal ini merupakan sebuah karya yang luar biasa,  karena lahir dari ketelitian, kecermatan dan kesabaran besar. Sehingga  memberikan sebuah sumbangsih  yang berharga untuk para peneliti agar secara objektif mewujudkan penyelidikan ilmiah yang objektif dalam kajian ilmu makiyah dan madaniyah.

 

Merupakan sebuah kesungguhan yang luar biasa bagi ulama atau peneliti  yang mempelajari turunnya Al-Qur’an  dengan mengikuti alur waktu tahap demi tahap turun ayat Al-Qur’an, mempelajari tempat-tempat dimana ayat Al-Qur’an itu turun, dan mengkonsepsikan kaidah-kaidah analogis terhadap  gaya bahasa seruan dalam ayat Al-Qur’an, apakah termasuk kepada  pola seruan ayat makiyah atau sebaliknya merupakan sebuah pola seruan ayat  madaniyah. Dan meneliti tema-tema yang terkandung dalam suatu surat atau ayat tersebut, apakah termasuk ke dalam  titik tolak dakwah Islamiyah di mekah atau dakwah islamiyah di Mekah.

 

Jika mereka mendapat ke galauan dan kebimbangan  karena ditemukannya sebuah dalil-dalil yang lain bertolak belangjang antara yang satu dengan yang lain, maka dicarilah dalil dan argument yang paling kuat, sehingga lahirlah sebuah istilah dalam ilmu maki dan madani ini, ayat makiyah yang menyerupai ayat madaniyah dan sebaliknya, ayat madaniyah yang menyerupai ayat makiyah.

 

Selain itu,  ada ayat  yang turun di mekah, tetapi salah seorang sahabatnya  membawanya dengan segera untuk disampaikan di tempat yang lain, maka ‘ulama menetapkan ayat yang  seperti ini dengan sebuah istilah, ayat makiyah yang dibawa ke madinah atau ayat madaniyah yang dibawa ke mekah.

 

*Berbagai Pembahasan Dari Ilmu Makiyah Dan Madaniyah*

 

Abu Al-Qasim Al-Hasan ibnu muhamad ibnu habib An-Naisaburi dalam kitab “At-tanbih ‘ala fadli ‘ulumul Qur’an”  mengatakan, “ ilmu yang paling utama dari ‘ulumul Qur’an adalah imu tentang waktu dan tempat turunnya Al-Qur’an, susunan secara tartib ayat yang turun di mekah dan  di Madinah, ayat yang turun di mekah tetapi secara hukum adalah ayat madani, ayat Madinah yang secara hukum termasuk ayat makiyah, ayat yang turun  di mekah mengenai  orang Madinah, dan  ayat yang turun di Madinah mengenai orang mekah, ayat-ayat madaniyah yang menyerupai ayat makiyah, dan ayat makiyah yang menyerupai ayat madaniyah, ayat yang turun di Juhfah, ayat yang turun di Baitul maqdis, ayat yang turun di thaif, ayat yang turun di Hudaibiyah, ayat yang turun di malam hari, ayat yang turun di siang hari, ayat-ayat  yang turun secara bersama-sama,  ayat yang turun secara sendiri, ayat madaniyah dalam surat makiyah, ayat makiyah dalam surat madaniyah, ayat yang turun di mekah yang dibawa ke Madinah, ayat yang turun di Madinah yang bawa ke mekah, ayat yang turun di Madinah yang di bawa ke negeri Habasyi (abisinia), ayat yang turun secara mujmal (global), ayat yang turun secara terperinci (spesifik), dan pembahasan tentang perselisihan di dalamnya, sehinga menimbulkan perbedaan pendapat, Sebagian mereka mengatakan  tentang sebuah ayat atau surat sebagi makiyah tetapi yang lain mengatakan ayat madaniyah,. Dan ini lah 25 pembahasan, barang siapa yang tidak mengetahui, memahami dan tidak mampu membedakannya, maka tidak boleh dia berbicara mengenai kalamullah. (Al-Itqan fi ‘ulumul qur’an, imam asuyuti, 1/8).

 

Oleh karena itu, ulama benar-benar bersungguh-sungguh dalam memperhatikan hal ini dnegna cermat, sehingga mereka Menyusun dengan tertib ayat-ayat Al-Qur’an  sesuai waktu dan tempat turunya  surat demi surat,  sehingga terdapat sebuah kesimpulan, surat ini turun setelah surat ini, mereka pun menambah kadar kesungguh mereka sehingga masuk kepada level yang lebih tinggi dalam penelitiannya,  sehingga mereka berusaha untuk mengklasifikan lebih detail  ayat ayat yang turun di malam hari dan ayat-ayat yang turun di siang hari, ayat yang turun pada musim panas, ayat yang turun pada musim dingin, ayat yang turun pada saat nabi safar dan ayat yang turun ketika nabi menetap.

 

Maka dapatlah disimpulan berbagai pembahasan tentang ilmu makiyah dan madaniyah, yaitu :

 

1)           Ayat-ayat yang turun di Mekah

2)           Ayat-ayat yang turun di Madinah

3)           Ayat-ayat yang diperselisihkan antara di mekah atau di Madinah

4)           Ayat-ayat Makiyah dalam surat Madaniyah.

5)           Ayat-ayat Madaniyah dalam surat Makiyah.

6)           Ayat yang turun di mekah tetapi dihukumi madaniyah

7)           Ayat yang turun di Madinah tetapi dihukumi Makiyah.

8)           Ayat-ayat Madaniyah yang menyerupai ayat Makiyah

9)           Ayat-ayat Makiyah yang menyerupai ayat madaniyah.

10)      Ayat-ayat makiyah yang dibawa ke Madinah

11)      Ayat-ayat madaniyah yang dibawa ke Mekah.

12)      Ayat-ayat yang turun di siang dan malam hari.

13)      Ayat-ayat yang turun pada musim panas dan musin dingin.

14)      Ayat-ayat yang turu Ketika menetap dan Ketika dalam safar.

 

 

Inilah pembahasan-pembahasan pokok yang menjadi sandaran dalam pembahayan ayat makiyah dan madaniyah, oleh karena itu  pembahasan-pembahasan ini disebut dengan nama ilmu Makiyah dan Madaniyah.

 

 

Sebagai contohnya, kita angkat pendapat yang paling mendekati kebenaran  mengenai klasifikasi surat-surat makiyah dan madaniyah.

 

Ayat-ayat madaniyah

1.      Al-Baqarah

2.      Al- Imran

3.      An-Nisa

4.      Al- Maidah

5.      Al-Anfal

6.      At-Taubah

7.      An-Nur

8.      Al-Ahjab

9.      Muhammad

10.  Al-Fath

11.  Al-Hujurat

12.  Al-Hadid

13.  Al-Mujadalah

14.  Al-Hasyar

15.  Al-Mumtahanah

16.  Al-Jum’ah

17.  Al-Munafiqun

18.  Ath-Thalaq

19.  At-Tahrim

20.  An-Nasr

 

 

Ayat-ayat yang diperselisihkan

 

1.            Al-Fatihah

2.            Ar-Ra’d

3.            Ar-Rahman

4.            Ash-Shaf

5.            Ath-Thagabun

6.            Al-Muthafifin.

7.            Al-Qadar.

8.            Al-Bayyinah.

9.            Al-Zalzalah.

10.        Al-Ikhlas.

11.        Al-Falaq.

12.        An-Nas.

 

 

Dan selain surat-surat diatas adalah adalah makiyah, yang berjumlah 22 surat.

 

 

Reverensi

1.      Mabahis fil ‘ulumul Qur’an li syaikh mana’il qathan

2.      At-Tibyan fi ‘ulumul Qur’an li Syaikh Ali Ash-Shobuni

3.      Dan lain-lain

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar