*PENGORBANAN
ADALAH BUKTI CINTA YANG HAKIKI*
_Menyelami
Ayat-Ayat Makiyah Dan Madaniyah (2)_
Oleh :
Misbahudin
*Kesungguhan Ulama dalam mengklasifikasikan
Ayat Makiyah dan madaniyah*
Perhatian ulama dalam menyelidiki dan mengklasifikasikan surat-surat dalam Al-Qur’an
kepada ayat makiyah dan madaniyah, merupakan sebuah tanda cinta yang hakiki
kepada Allah dan agamanya, sebuah ikhtiar usaha agar termasuk kepada
hamba-hamba Allah yang ikut berjuang dalam menegakan pondasi-pondasi Islam
dalam bingkai peradaban dan kehidupan umat manusia.
Mereka meneliti ayat demi ayat, surat demi
surat, dan mengklasifikasikannya sesuai waktu, tempat turunya, dan bentuk corak
kalimat dalam ayat tersebut. Hal ini merupakan sebuah karya yang luar biasa, karena lahir dari ketelitian, kecermatan dan
kesabaran besar. Sehingga memberikan
sebuah sumbangsih yang berharga untuk
para peneliti agar secara objektif mewujudkan penyelidikan ilmiah yang objektif
dalam kajian ilmu makiyah dan madaniyah.
Merupakan sebuah kesungguhan yang luar biasa
bagi ulama atau peneliti yang mempelajari
turunnya Al-Qur’an dengan mengikuti alur
waktu tahap demi tahap turun ayat Al-Qur’an, mempelajari tempat-tempat dimana ayat
Al-Qur’an itu turun, dan mengkonsepsikan kaidah-kaidah analogis terhadap gaya bahasa seruan dalam ayat Al-Qur’an,
apakah termasuk kepada pola seruan ayat
makiyah atau sebaliknya merupakan sebuah pola seruan ayat madaniyah. Dan meneliti tema-tema yang
terkandung dalam suatu surat atau ayat tersebut, apakah termasuk ke dalam titik tolak dakwah Islamiyah di mekah atau dakwah
islamiyah di Mekah.
Jika mereka mendapat ke galauan dan
kebimbangan karena ditemukannya sebuah
dalil-dalil yang lain bertolak belangjang antara yang satu dengan yang lain,
maka dicarilah dalil dan argument yang paling kuat, sehingga lahirlah sebuah
istilah dalam ilmu maki dan madani ini, ayat makiyah yang menyerupai ayat
madaniyah dan sebaliknya, ayat madaniyah yang menyerupai ayat makiyah.
Selain itu,
ada ayat yang turun di mekah,
tetapi salah seorang sahabatnya
membawanya dengan segera untuk disampaikan di tempat yang lain, maka
‘ulama menetapkan ayat yang seperti ini
dengan sebuah istilah, ayat makiyah yang dibawa ke madinah atau ayat madaniyah
yang dibawa ke mekah.
*Berbagai Pembahasan Dari Ilmu Makiyah Dan
Madaniyah*
Abu Al-Qasim Al-Hasan ibnu muhamad ibnu habib
An-Naisaburi dalam kitab “At-tanbih ‘ala fadli ‘ulumul Qur’an” mengatakan, “ ilmu yang paling utama dari
‘ulumul Qur’an adalah imu tentang waktu dan tempat turunnya Al-Qur’an, susunan
secara tartib ayat yang turun di mekah dan
di Madinah, ayat yang turun di mekah tetapi secara hukum adalah ayat
madani, ayat Madinah yang secara hukum termasuk ayat makiyah, ayat yang
turun di mekah mengenai orang Madinah, dan ayat yang turun di Madinah mengenai orang
mekah, ayat-ayat madaniyah yang menyerupai ayat makiyah, dan ayat makiyah yang
menyerupai ayat madaniyah, ayat yang turun di Juhfah, ayat yang turun di Baitul
maqdis, ayat yang turun di thaif, ayat yang turun di Hudaibiyah, ayat yang
turun di malam hari, ayat yang turun di siang hari, ayat-ayat yang turun secara bersama-sama, ayat yang turun secara sendiri, ayat
madaniyah dalam surat makiyah, ayat makiyah dalam surat madaniyah, ayat yang
turun di mekah yang dibawa ke Madinah, ayat yang turun di Madinah yang bawa ke
mekah, ayat yang turun di Madinah yang di bawa ke negeri Habasyi (abisinia),
ayat yang turun secara mujmal (global), ayat yang turun secara terperinci
(spesifik), dan pembahasan tentang perselisihan di dalamnya, sehinga
menimbulkan perbedaan pendapat, Sebagian mereka mengatakan tentang sebuah ayat atau surat sebagi makiyah
tetapi yang lain mengatakan ayat madaniyah,. Dan ini lah 25 pembahasan, barang
siapa yang tidak mengetahui, memahami dan tidak mampu membedakannya, maka tidak
boleh dia berbicara mengenai kalamullah. (Al-Itqan fi ‘ulumul qur’an, imam
asuyuti, 1/8).
Oleh karena itu, ulama benar-benar
bersungguh-sungguh dalam memperhatikan hal ini dnegna cermat, sehingga mereka
Menyusun dengan tertib ayat-ayat Al-Qur’an
sesuai waktu dan tempat turunya
surat demi surat, sehingga
terdapat sebuah kesimpulan, surat ini turun setelah surat ini, mereka pun
menambah kadar kesungguh mereka sehingga masuk kepada level yang lebih tinggi
dalam penelitiannya, sehingga mereka
berusaha untuk mengklasifikan lebih detail
ayat ayat yang turun di malam hari dan ayat-ayat yang turun di siang
hari, ayat yang turun pada musim panas, ayat yang turun pada musim dingin, ayat
yang turun pada saat nabi safar dan ayat yang turun ketika nabi menetap.
Maka dapatlah disimpulan berbagai pembahasan
tentang ilmu makiyah dan madaniyah, yaitu :
1)
Ayat-ayat yang turun di Mekah
2)
Ayat-ayat yang turun di Madinah
3)
Ayat-ayat yang diperselisihkan antara di
mekah atau di Madinah
4)
Ayat-ayat Makiyah dalam surat Madaniyah.
5)
Ayat-ayat Madaniyah dalam surat Makiyah.
6)
Ayat yang turun di mekah tetapi dihukumi
madaniyah
7)
Ayat yang turun di Madinah tetapi dihukumi Makiyah.
8)
Ayat-ayat Madaniyah yang menyerupai ayat
Makiyah
9)
Ayat-ayat Makiyah yang menyerupai ayat
madaniyah.
10) Ayat-ayat
makiyah yang dibawa ke Madinah
11) Ayat-ayat
madaniyah yang dibawa ke Mekah.
12) Ayat-ayat
yang turun di siang dan malam hari.
13) Ayat-ayat
yang turun pada musim panas dan musin dingin.
14) Ayat-ayat
yang turu Ketika menetap dan Ketika dalam safar.
Inilah
pembahasan-pembahasan pokok yang menjadi sandaran dalam pembahayan ayat makiyah
dan madaniyah, oleh karena itu
pembahasan-pembahasan ini disebut dengan nama ilmu Makiyah dan Madaniyah.
Sebagai
contohnya, kita angkat pendapat yang paling mendekati kebenaran mengenai klasifikasi surat-surat makiyah dan
madaniyah.
Ayat-ayat
madaniyah
1. Al-Baqarah
2. Al- Imran
3. An-Nisa
4. Al- Maidah
5. Al-Anfal
6. At-Taubah
7. An-Nur
8. Al-Ahjab
9. Muhammad
10. Al-Fath
11. Al-Hujurat
12. Al-Hadid
13. Al-Mujadalah
14. Al-Hasyar
15. Al-Mumtahanah
16. Al-Jum’ah
17. Al-Munafiqun
18. Ath-Thalaq
19. At-Tahrim
20. An-Nasr
Ayat-ayat yang diperselisihkan
1.
Al-Fatihah
2.
Ar-Ra’d
3.
Ar-Rahman
4.
Ash-Shaf
5.
Ath-Thagabun
6.
Al-Muthafifin.
7.
Al-Qadar.
8.
Al-Bayyinah.
9.
Al-Zalzalah.
10.
Al-Ikhlas.
11.
Al-Falaq.
12.
An-Nas.
Dan selain surat-surat diatas adalah adalah makiyah, yang
berjumlah 22 surat.
Reverensi
1.
Mabahis fil ‘ulumul Qur’an li syaikh mana’il
qathan
2.
At-Tibyan fi ‘ulumul Qur’an li Syaikh Ali
Ash-Shobuni
3.
Dan lain-lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar