Senin, 04 Januari 2021

MENGHADAPI TANTANGAN PEMIKIRAN BARAT KONTEMPORER

 

*KADERISASI ULAMA MIUMI (KUM-1)*. Materi  ketiga lebih kepada perang pemikiran  (ghazul fikri) barat yang secara masif masuk dan merongrong kedalam jiwa dan pemikiran muslim itu sendiri, sehingga kaum muslimin menjadi rabun pemikiran untuk melihat cahaya kebenaran Islam yang sebenanrnya.

 

Dr. Henri Shalahuddin menyampaikan tema pembahasan *“Menghadapi Tantangan Pemikiran Barat Kontemporer”*, beliau mengungkapkan bahwa Pemikiran barat kontemporer menjadi sebuah tantangan dalam  keilmuan Islam, karena pemikaran barat dalam keilmuan Islam menyebarkan virus merusak keimanan dengan cara merusak pola fikir dalam memahami keislaman.

 

Virus pemikiran yang mereduksi pondasi keimanan, meluluh lantahkan konsep keislaman, bahkan sampai desakralisasi kitab Al-Qur’an.  sehingga manusia yang sudah terjangkir virus pemikiran barat kontemporer cendrung “sombong” menuduh orang lain terlalu panatik sok benar, tetapi secara tidak langsung mereka juga “sok benar” dengan frame work pemikiran keislaman mereka yang berbeda jauh dengan para ulama mu’tabar, jika dibandingkan mereka lebih pantas dan lebih  otoritas keilmuannya berbicara masalah keislaman dan segala permasalahannya.

 

*Pondasi Pemahaman*

 

Salah satu problem solving dalam menghadapi tantangan pemikiran barat adalah dengan menguatkan  pondasi pemahaman kita.  Imam Al-Ghazali dalam kitab, Kitab al-Iqtisad fil I’tiqad  menjelaskan "Sesungguhnya ketika melihat alam semesta ini, kita tidak melihatnya dari sudut pandang fisik-empirisnya, yaitu alam, langit, bumi dan susunan atau bentuknya saja. Tetapi kita melihatnya dari sisi bahwa ia adalah ciptaan Allah SWT. Ketika kita berfikir ttg Nabi, kita tdk melihatnya dr sisi sebatas manusia; orang yg mulia, berilmu & mempunyai keutamaan, tapi kita melihatnya dari sisi bahwa beliau adalah Utusan Allah.

 

Apabila kita menyimak sabda-2 beliau, kita tdk berfikir dari sisi bhw itu sekedar perkataan-2, perbincangan, pidato & pengajaran ttg sebuah pemahaman, tetapi kita melihatnya dari sisi bhw hal itu adalah ajaran atau pengenalan-2 (ta'rifat) dari Allah melalui lisan beliau. Kita tdk melihat (tentang apa saja) kecuali bermuara pada Allah SWT. Tidak ada yang dicari, dituntut dan dituju kecuali hanya kepada Allah.

 

Dan semua pembahasan ilmu ini (ilmu tauhid) pada akhirnya difokuskan untuk bermuara pada pengesaan Allah dalam segala sendi kehidupan.  

 

وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً، فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ (التوبة: 122).

 

Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (QS. At-taubah : 122)

 

ولْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا )النساء 9)

 

“ Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar “. (QS. An-Nisa : 9)

 

فاعلم أنه لا إله إلا الله {محمد: 19}

 

“ Maka ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal” ( QS. Muhammad : 19)

 

إِنَّ الْحَلاَلَ بَيِّنٌ وَإِنَّ الْحَرَامَ بَيِّنٌ وَبَيْنَهُمَا مُشْتَبِهَاتٌ لاَ يَعْلَمُهُنَّ كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ فَمَنِ اتَّقَى الشُّبُهَاتِ اسْتَبْرَأَ لِدِينِهِ وَعِرْضِهِ وَمَنْ وَقَعَ فِى الشُّبُهَاتِ وَقَعَ فِى الْحَرَامِ كَالرَّاعِى يَرْعَى حَوْلَ الْحِمَى يُوشِكُ أَنْ يَرْتَعَ فِيهِ أَلاَ وَإِنَّ لِكُلِّ مَلِكٍ حِمًى أَلاَ وَإِنَّ حِمَى اللَّهِ مَحَارِمُهُ

 

Sesungguhnya yang halal itu jelas, sebagaimana yang haram pun jelas. Di antara keduanya terdapat perkara syubhat -yang masih samar- yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang. Barangsiapa yang menghindarkan diri dari perkara syubhat, maka ia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. Barangsiapa yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka ia bisa terjatuh pada perkara haram. Sebagaimana ada pengembala yang menggembalakan ternaknya di sekitar tanah larangan yang hampir menjerumuskannya. Ketahuilah, setiap raja memiliki tanah larangan dan tanah larangan Allah di bumi ini adalah perkara-perkara yang diharamkan-Nya.” (HR. Bukhari no. 2051 dan Muslim no. 1599)

 

*Ragam Corak Tantangan Pemikiran*

 

Tantangan pemikiran keislaman tidak hanya terjadi di abad modern, tantang pemikiran keislaman itu pun  terjadi di jaman klasik.  Di jaman lalu, spesifiknya di jaman Ali bin Abi Thalib, embrio-embrio  pemikiran yang mereduksi konsep keislaman sudah mulai terlihat menggeliat.  Sebuah mindset yang keliru yang melahirkan sikap-sikap yang salah dan melenceng dan bahkan bisa mengeluarkan diri mereka sendiri dari keislaman mereka.

 

Adapun tantangan pemikiran klasik itu dapat kita identifikasi sebagai berikut :

 

1.      Khawarij

 

Kata khawarij secara harfiah berarti "Mereka yang Keluar", sebuah aliran  pemikiran dalam Islam yang lahir dan bermula dari pengakuan mereka terhadap kekuasaan Ali bin Abi Thalib, lalu kemudian menolaknya.

 

Kata Khawarij dalam terminologi ilmu kalam adalah suatu sekte/kelompok/aliran pengikut Ali bin Abi Thalib yang kemudian keluar dan meninggalkan barisan karena ketidaksepakatan terhadap keputusan Ali yang menerima arbitrase (tahkim), dalam perang Shiffin pada tahun 37/648 Masehi dengan kelompok Muawiyah bin Abu Sufyan perihal persengketaan khalifah.

 

embrio pemikiran, sifat dan karakter Khawarij awalnya dari seseorang yang bernama Dzul Khuwaishirah dari Bani Tamim.  Awalnya dia telah menuduh Rasulullah Muhammad  tidak adil dalam pembagian harta rampasan perang, ucapannya membuat Umar bin Khattab atau Khalid bin Walid  hendak memenggal lehernya, akan tetapi dicegah oleh Rasulullah Muhammad.

 

2.      Syiah

 

Secara bahasa Syiah berasal dari kata Syīʿatu ʿAlī, yaitu  "pengikut Ali", syiah  adalah salah satu sekte pecahan dari Islam.  Mereka mempunyai  keyakinan bahwa Nabi Muhammad menunjuk  Ali bin Abi Thalib sebagai penggantinya dan Imam (pemimpin) setelahnya,  terutama pada acara Ghadir Khum, tetapi gagal menjadi khalifah sebagai akibat dari insiden di Saqifah.

 

 

3.      Murjiah

 

Murji'ah berasal dari kata  arja'a yaitu menunda ataupun menangguhkan atau juga penangguhan keputusan atas perbuatan seseorang sampai di pengadilan Allah SWT kelak.

 

 Murji'ah adalah golongan yang mempunyai keyakinan yang tidak sepaham  dengan Khawarij. Ini tercermin dari ajarannya yang bertolak belakang dengan Khawarij.

 

Mereka tak mengkafirkan seorang Muslim yang berdosa besar, sebab yang berhak menjatuhkan hukuman terhadap seorang pelaku dosa hanyalah Allah SWT, sehingga seorang Muslim, sekalipun berdosa besar, dalam kelompok ini tetap diakui sebagai Muslim dan punya harapan dan kesempatan untuk bertobat.

 

4.      Mujjasimmah

 

 

Mujassimah adalah aliran pemikiran  yang mempunyai sebuah frame work berfikir yang berkeyakinan bahwa Allah adalah benda (Jism) atau bersifat dengan sifat benda (Jism), bicara tentang Mujassimah pasti tidak terlepas dari Musyabbihah, Musyabbih adalah orang yang menyamakan Allah dengan dzat makhluk atau sifat makhluk. Mujassimah dan Musyabbihah adalah satu tali dua uang, mereka tidak bisa dipisahkan karena keduanya bersatu dalam satu framework  dalil dan satu hukum, cuma berbeda bentuk dan cara nya saja.  

 

5.      Mu’tazilah

 

Muktazilah  berasal dari kata ‘itazala yang artinya memisahkan diri, aliran pemikiran  yang bermula dari founding fathernya, Wasil bin Atha' (700-750 M) yang  memisahkan diri dari gurunya Imam Hasan al-Bashri karena perbedaan pendapat.  Hasan al Bashri berpendapat mukmin yang melakukan dosa besar masih berstatus mukmin. Sementara Wasil bin Atha' berpendapat bahwa muslim yang berdosa besar bukanlah mukmin tapi juga bukan kafir.  Muktazilah lahir di basra, Irak. Sekitar abad ke 2 H.

 

 

6.      Jabariyyah

 

 

Jabariyah adalah sebuah aliran pemikikiran  di dalam wilayah akidah yang muncul pada abad ke-2 hijriah di Khurasan. Jabariyah Tokoh utamanya adalah Ja’ad bin Dirham dan Jahm bin Shafwan. Aliran pemikiran ini memiliki keyakinan bahwa setiap manusia terpaksa oleh takdir tanpa memiliki pilihan dan usaha dalam perbuatannya.

 

 

*TANTANGAN PEMIKIRAN MODERN*

 

Tantangan pemikiran di era modern pun tidak kalah dahsat dengan tantangan pemikiran klasik, jika tantangan pemikiran lahir dari dalem “perselisihan” itu sendiri yang menantang dan menyelihi  ajaran Islam yang pokok berdasarkan pendapat ulama mu’tabar.

 

Adapun tantangan pemikiran modern lahir dari luar Islam,  lahir dari barat bermula dari ngegeliatnya barat melihat kehidupan dan bentuk protes kepada otoritas  kekuasaan gereja yang mengungkung mereka untuk bertidak dan berfikir maju. Aliran-aliran pemikiran itu adalah :

 

 

1.      *Sekularisme*

 

Sekularisme, sekulerisme, atau sekuler saja dalam penggunaan masa kini secara garis besar adalah sebuah ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi atau badan negara harus berdiri terpisah dari agama atau kepercayaan. Sekularisme dapat menunjang kebebasan beragama dan kebebasan dari pemaksaan kepercayaan dengan menyediakan sebuah rangka yang netral dalam masalah kepercayaan serta tidak menganakemaskan sebuah agama tertentu.

 

2.      Liberalisme

 

Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama.

 

Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama.

 

 

*Hakekat Liberalisme*

 

 Dari tulisan di http://www.newadvent.org/cathen/09212a.htm, kita akan dapati hakikat liberalisme dengan sangat gamblang.   Ada beberapa point yang kita dapat,

 

 

1)     The abolition of the Divine right and of every kind of authority derived from God, (Penghapusan hak Ilahi dan segala jenis otoritas yang berasal dari Tuhan).

 

2)     The relegation of religion from the public life into the private domain of one's individual conscience. (Degradasi agama dari kehidupan publik ke dalam domain pribadi nurani individu seseorang).

 

 

3)     The absolute ignoring of Christianity and the Church as public, legal, and social institutions. (pengabaian mutlak Kekristenan dan Gereja sebagai institusi publik, hukum, dan social).

 

Maka dari point-point diatas dapat kita kristalisasiakan bahwa liberalisme Ada tiga hal yang mendasar dari Ideologi yaitu  Kehidupan, Kebebasan dan Hak Milik (Life, Liberty and Property). 

 

 

*Islam Liberal di Indonesia*

 

Gerakan liberalisasi Islam di Indonesia dilakukan sejak awal 1970-an dan Liberalisasi muncul dengan terang-terangan di Indonesia dengan Istilah ‘Islam Liberal’ mulai populer di Indonesia tahun 2001  yang diprakarsai dengan  muncul JIL yg didukung jaringan media massa pada saat itu, sehingga gaung suaranya menjadi besar dan oleh sebagian orang dianggap “wah” sehingga dianggap sebagai pembaharuan keislaman.  

 

 

*Contoh Invasi Barat dlm Pemikiran kita*

 

Invasi pemikiran yang menjadi racun pemikiran, yang dijadikan oleh para pemikir atau dosen dalam melakukan “pembaharuan” pemikiran menurut persis mereka. Adapun celotehan-celotehan mereka diantaranya :

 

1.      Ada orang berkata: “Ketakutan terhadap ateisme menunjukkan ketidakpercayaan terhdp iman kita. Apa iya iman kita akan luntur gara-2 bersinggungan dg ateisme?.

 

 

2.      Tiap hari saya bekerja dg banyak orang ateis yg menjaga moral & etika yg cukup tinggi. Saya justru banyak belajar dari mereka. Bukan dari mereka yg bersorban. Insya Allah saya masih Islam”. Mana yg lebih baik; menjadi orang bermoral atau relijius?.

 

 

3.      Ocehan-ocehan Ulil Abshar Abdala

 

“Larangan kawin beda agama, dalam hal ini antara perempuan Islam dengan lelaki non-Islam, sudah tidak relevan lagi.”  (Harian Kompas, 18-11-2001).

 

“Semua agama sama. Semuanya menuju jalan kebenaran. Jadi, Islam bukan yang paling benar.” (GATRA, 21 Des 2002).

 

“Dengan tanpa rasa sungkan dan kikuk, saya mengatakan, semua agama adalah tepat berada pada jln seperti itu, jln panjang menuju Yang Mahabenar. Semua agama, dg demikian, adalah benar, dg variasi, tingkat & kadar kedalaman yg berbeda-beda dlm menghayati jln religiusitas itu. Semua agama ada dlm satu keluarga besar yg sama: yaitu keluarga pencinta jalan menuju kebenaran yg tak pernah ada ujungnya.”  (Kompas, 18-11-2002)

 

 

*Mengenali virus liberalism Dalam dunia Pendidikan*

 

 

Untuk mengenali virus liberalisme dalam pendidikan, maka kita dapat amati dengan jelas, virus-virus ilberalisme itu menancamkan benih-benih syubhat kedalam hati dan pikiran manusia, sehingga manusia menjadi lebih berkuasa daripada Tuhan itu sendiri.

 

Sebagaimana ungkapan, “ Wahyu sabagai pesan otentiks Tuhan masih memuat keseluruhan pesan Tuhan; al-Qur’an sbg wujud konkrit pesan Tuhan dlm bentuk bhs Arab oral memuat kira2 sekitar 50% pesan Tuhan;  dan Mushaf Utsmani sbg wujud konkrit pesan Tuhan dlm bentuk bhs Arab tulis hanya memuat kira-kira 30% pesan Tuhan”.

 

 

Didalam materi perkuliahan pun, tercium dengan jelas aroma-aroma  dari kebusukan sebuah metodologi dalam mengeklorasi sebuah kebenaran dalam ajaran agama Islam.

 

 

Berikut, contoh materi perkuliahan di Pasca Sarjana UIN Jakarta.

 

 

1.      Kebenaran Agama adalah Palsu

2.      Agama untuk Orang Bodoh?!

3.      Thomas Alfa Edison Masuk Surga

4.      Budha, Socrates juga Nabi

5.      Rukun Iman cukup dua

6.      Hadits-hadits itu bikin kita bingung

7.      Tuhan juga memaafkan kaum atheis

8.      Bersyukur pada Iblis

9.      Tidak Pernah Ada Isra' Mi'raj!

10.  Nabi juga keliru itu!

11.  Lauh Mahfuzh itu alam bawah sadar

12.  Malaikat itu hanya symbol

13.  Al-Kadzdzab itu siapa sih!

14.  Kebenaran Agama adalah Palsu

15.  Agama untuk Orang Bodoh?!

16.  Thomas Alfa Edison Masuk Surga

17.  Budha, Socrates juga Nabi

18.  Rukun Iman cukup dua

19.  Hadits-hadits itu bikin kita bingung

20.  Tuhan juga memaafkan kaum atheis

21.  Bersyukur pada Iblis

22.  Tidak Pernah Ada Isra' Mi'raj!

23.  Nabi juga keliru itu!

24.  Lauh Mahfuzh itu alam bawah sadar

25.  Malaikat itu hanya symbol

26.  Al-Kadzdzab itu siapa sih!

 

 

Ada juga dosen-dosen yang terjangkit virus liberalisme, Menyebarkan paham pluralisme agama yg menyamakan semua agama melalui penerbitan buku. Ajat sudrajat, dalam tafsir inklusif makna Islam, mengatakan  adalah tuhan yang maha esa yang dismebah oleh para nabi terdahulu. Ajaran ketuhananndalam hal ini,  adalah berasal dari Ibrahim,  karena itu dalam konteks Islam ini, termasuk juga  dalam agama-agama semitik yang bersumber dari  Ibrahim.

 

 

Sampai saat ini, sejatinya pengertian Islam harus dipahami dalam makna generic, yaitu sikap tunduk dan pasrah kepada Tuhan yang maha esa, dalam hal ini,  tidaklah terlalu tepat jika Islam dibatasi, hanya untuk agama-agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad  Saw.

 

 

*FEMINIS DAN KESETARAAN GENDER*

 

Akar Kebebasan Mengelola Tubuh,  sebagaimana perkataan  Dora Russell, dia mengatakan, “ Menjadikan tubuh perempuan sbg alat politik untuk meraih tuntutan hak-hak perempuan.  Ide pembebasan tubuh perempuan dalam menikmati kesenangan seksual adalah tema yang ditekankan berulang-ulang untuk memberi kemajuan perempuan ke arah kesetaraan dan kebebasan.  Maka tugas penting feminisme modern menurut Russel adalah untuk menerima & mempropagandakan seks. Dari sinilah muncul ide mempolitisasi tubuh perempuan untuk menguasai dunia”. . (lihat: The Body and Socialism: Dora Russell in the 1920s).

 

 

*QUO VADIS FEMINISME&GENDER?*

 

 

Feminisme berawal dari pernyataan perempuan ttg kekuatannya. Di mana awalnya ia bukanlah teori tapi tindak personal itu sendiri. (Feminist Methods in Social Research, hal. 5)

 

Gender dipandang sbg cara utama untuk menandai hubungan kekuasaan. Maka Joan W. Scott membangun konsep gender melalui konstitusi. A History of “Gender”, dalam The American Historical Review, vol. 113, no. 5

 

Feminism: the radical proposition that women are human being (Feminism and Religion: An Introduction, Rita M. Gross )

 

Dalam buku Membina keluarga mawaddah wa rahmah. Yang merupakan  Buku rujukan untuk 3 matakuliah 'Ulum al-Hadis, Hadis dan Ilmu Dakwah.  Didalam buku tersebutkan dijelaskan, Dalam bingaki sunnah Nabi. Dalam kitab-kitab Fiqih  masih menampakan biar gender, terutama berkaitan  dengan kebebasan perempuan untuk melakukan ibadah dan memperbanyak amal ibadah secara mandiri.  Perempuan masih dibatasi  oleh sekat-sekat subordinasi, marginalisasi, dan kemandirian. Dalam hal ini perempuan masih dipandang berada di bawah  leboh rendah disbanding laki-laki. Misalnya dalam masalah shalat, semua kitab fiqih melarang perempuan menjadi imam bagi laki-laki secara mutlaq.  Untuk menjadi muazin, menjadi khatib. Juga tentang jamaah. Yang paling utama  bagi perempuan menjadi jamaah adalah berada paling belakang safnya. Sebagaimana dinyatakan dalam hadits riwayat muslim.

 

 

*URGENSI  PENDEKATAN HERMENETIK*

 

Bahasa adalah budaya, setiap kosa kata (vocabolary) mempunyai latar belakang budaya tertentu,   Allah menggunakan bahasa arab sebagai simbol, dalam mewujdukan ide-Nya, dapat dipahami sebagai pengguna atau peminjam  (musta’mil/user) bahasa arab untuk membumikan ide-idenya.

 

Trasformasi setiap ide dan gagasan ke suatu simbol kebahasaan , senantiasa berhadapan dengan reduksi, distorsi atau pengembangan baik oleh struktur bahasa itu sendiri, maupun oleh  struktur budaya dan subjektifitas pembaca. Tidak ada jaminan ide dan gagasan Allah terwakili  100% dalam simbol bahasa arab.

 

Ide-ide dari  Allah yang maha tak terbatas.  Amat sulit  dimuat dalam simbol-simbol bahasa yang  serba terbatas,  dari segi ini dapat dikatakan “Bahasa arab Al-qur’an tidak identik  dengan hakikat ide Allah”.  Bahkan dalam ulumul Qur’an  masih menjadi perdebatan , siapa yang sebenarnya membahasa arabkan Al-Qur’an?, apakah dari sononya,  atau karena  nabi yang  akan menerimanya adalah dari bangsa Arab. Maka Jibril yang mentrasformasikannya kedalam bahasa arab atau wahyu yang kadang turun dalam bentuk kode morse atau bunyi lonceng itu dirumuskan oleh Nabi Muhammad  ke dalam bahasa arab/ walahu ‘alam

 

*Penutup: Fenomena kejahilan di kalangan masyarakat*

 

 

Melihat fenomena-fenomena kejahilan dilakangan masyarakat ini, baik yang awam ataupun yang berpendidikan, dapat  kita klasifikasikan menjadi empat golongan, yaitu :

 

1)     orang yang tahu dan tahu kalau dirinya tahu, maka ia adalah alim, ikutilah dia.

2)     orang yang tahu dan tidak tahu kalau dirinya tahu, inilah dia orang yang tertidur, bangunkanlah dia.

3)     orang yang tidak tahu tapi dia tahu kalau dirinya tidak tahu, dialah orang yang mencari bimbingan, maka bimbinglah dia.

4)     orang yang tidak tahu dan tidak tahu kalau dirinya tidak tahu, inilah orang jahil, maka abaikanlah ia

 

 

 

*STRUKTUR WORLDVIEW OF ISLAM*

 

 

Tauhid, Ma’rifatullah,  Konsep Tuhan melahirkan  Konsep Kehidupan,  Konsep Dunia/alam, Konsep Manusia,  Konsep Nilai / Moralitas dan  Konsep Ilmu. Jadi sebelum mempelajari ilmu-ilmu yang sifatnya sekunder, maka wajib bagi seorang muslim itu mempelajari dan mengokohkan pemahaman keilmuannya dengan ilmu tauhid. Karena ilmu tauhid itu adalah ilmu yang membangun pondasi seseorang dalam keimanan dan keislaman mereka.

 

 

Bagaimana jadinya jika manusia mempelajari ilmu-ilmu yang sifatnya sekunder tanpa mempelajari ilmu tauhid, maka pasti ada sebuah ruang kosong, ada sebuah pembanguan paradigm yang salah, apalagi jika mempelajari  ilmu dengan metodologi yang tidak cocok jika dipakai untuk mempelajari ilmu-ilmu Islam, bahkan merusaknya.

 

 

*Islam sebagai  agama wahyu*

 

Islam sebagai agama wahyu, pastilah agama yang sempurna karena langsung didatangkan dari Tuhan semesta alam yang maha bensar dan maha sempurna,  berbeda dengan agama-agama yang lahir dari pemikiran manusia pasti banyak kekurangan atau kepincangan dalam segi konsepnya, karena lahir dari akal yang terbatas,  dan kemampuan manusia yang terbatas.

 

Oleh karena itu Islam bersumber dari Al-Qur’an yang keontektikannya terjaga sampai akhir masa.

 

1.      Nama Islam berasal dari wahyu (QS. Ali Imran:85)

 

`tBur Æ÷tGö;tƒ uŽöxî ÄN»n=óM}$# $YYƒÏŠ `n=sù Ÿ@t6ø)ムçm÷YÏB uqèdur Îû ÍotÅzFy$# z`ÏB z`ƒÌÅ¡»yø9$# ÇÑÎÈ  

 

“ Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan Dia di akhirat Termasuk orang-orang yang rugi” (QS. Ali. Imran : 85)

 

 

2.      Nama dan konsep Tuhan berasal dari wahyu (QS. Muhammad: 19)

 

óOn=÷æ$$sù ¼çm¯Rr& Iw tm»s9Î) žwÎ) ª!$# öÏÿøótGó$#ur šÎ7/Rs%Î! tûüÏZÏB÷sßJù=Ï9ur ÏM»oYÏB÷sßJø9$#ur 3 ª!$#ur ãNn=÷ètƒ öNä3t7¯=s)tGãB ö/ä31uq÷WtBur ÇÊÒÈ  

 

” Maka ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal” (QS. Muhammad : 19)

 

3.      Tata cara ibadah (ritual) berdasarkan wahyu

4.      Islam memiliki model yang hidup

5.      Islam agama fithrah, yang final dan benar (5:3)

 

ôMtBÌhãm ãNä3øn=tæ èptGøŠyJø9$# ãP¤$!$#ur ãNøtm:ur ͍ƒÌYσø:$# !$tBur ¨@Ïdé& ÎŽötóÏ9 «!$# ¾ÏmÎ/ èps)ÏZy÷ZßJø9$#ur äosŒqè%öqyJø9$#ur èptƒÏjŠuŽtIßJø9$#ur èpysÏܨZ9$#ur !$tBur Ÿ@x.r& ßìç7¡¡9$# žwÎ) $tB ÷LäêøŠ©.sŒ $tBur yxÎ/èŒ n?tã É=ÝÁZ9$# br&ur (#qßJÅ¡ø)tFó¡s? ÉO»s9øF{$$Î/ 4 öNä3Ï9ºsŒ î,ó¡Ïù 3 tPöquø9$# }§Í³tƒ tûïÏ%©!$# (#rãxÿx. `ÏB öNä3ÏZƒÏŠ Ÿxsù öNèdöqt±øƒrB Èböqt±÷z$#ur 4 tPöquø9$# àMù=yJø.r& öNä3s9 öNä3oYƒÏŠ àMôJoÿøCr&ur öNä3øn=tæ ÓÉLyJ÷èÏR àMŠÅÊuur ãNä3s9 zN»n=óM}$# $YYƒÏŠ 4 Ç`yJsù §äÜôÊ$# Îû >p|ÁuKøƒxC uŽöxî 7#ÏR$yftGãB 5OøO\b}   ¨bÎ*sù ©!$# Öqàÿxî ÒOÏm§ ÇÌÈ  

 

“ diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya,  dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa[398] karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Al-Maidah : 3).

 

 

*Prinsip Keserasian Gender dalam Islam*

 

Balasan kebaikan bagi laki-laki dan perempuan sama, mereka yang beriman dan beramal shaleh akan mendapatkan anugrah balasan yang sama tanpa melihat gender. Beberapa point prinsip kesetaraan gender adalah :

 

1.      Perbedaan peran gender dalam Islam tidak menentukan derajat ketinggian surga.

2.      Kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan ilmu dan adab, serta segala bentuk kemungkaran sosial lainnya menjadi tanggung jawab bersama, laki-laki dan perempuan.

3.      Kewajiban memerangi ketimpangan sosial dan meningkatkan SDM dalam Islam tidak difokuskan pada jenis kelamin tertentu.

 

 

*Kesetaraan Sempurna laki-laki & Perempuan dalam Islam*

Beberapa hal berikut, memberikan sebuah petunujuk yang jelas, yang jika dipikirkan dan direnungakan, Islam tidak membedakan hal-hal yang pundamental dalam kehidupan bagi keduanya, adapun secara dhohir ada perbedaan, maka sungguh di dalamnya ada hikmah yang terkandung di dalamya yang tidak bisa dengan akal semata tanpa iman. Diantara hal-hal yang pundamental yang mendaari kesamaan laki-laki dan perempuan adalah :

 

1.      Sebagai manusia, perempuan punya kesetaraan yg sempurna dengan laki-laki.

2.      Sama-sama berhak mendapatkan pendidikan. (QS. al-Tahrim: 6)

3.      Sama-sama bisa beristiqamah / menyimpang dan sesat

4.      Setara dalam kewajiban menuntut ilmu, baik yang berupa fardhu ‘ain maupun fardhu kifayah

5.      laki-laki yg menuduh muhsanat dicambuk 80x & tidak diterima kesaksiannya selamanya

6.      Sama-sama diwajibkan terlibat aktif dalam dakwah

7.      Setara dalam taklif & independen dlm mempertanggungjawabkan perbuatannya

8.      Setara dalam melakukan transaksi secara mandiri

 

 

*Status Perbedaan laki-laki & perempuan Dalam Konsep Islam*

 

Adapun berbedaan-perbedaan yang ada adalah untuk saling melengkapi satu dengan yang lainnya, karena pada dasarnya, laki-laki dan perempuan punya kelebihan dan kekurangan yang tidak dimiliki satu dengan yang lainnya. Yang semua itu dapat saling memberi manfaat satu dengan yang lainya ketika mereka bersatu dalam sebuah ikatan yang suci. Dinatar perbedaan  fitrah itu adalah :

 

1.      Perbedaan di keduanya adalah perbedaan yg saling melengkapi, bukan mengurangi.

2.      Perbedaan antara dua jenis kelamin, bukan antara dua individu laki-laki dan perempuan

3.      Perbedaan yg ada justru menjadi sumber kedamaian bagi suami istri dan menjadikan saling melengkapi & kunci.

4.      Perbedaan fisik menentukan perbedaan tugas & tanggung jawab

5.      Perbedaan bertujuan saling mengenali, memahami, menanamkan relasi berbasis kasih sayang, & menyempurnakan

6.      Psikologi perempuan yg lebih lembut memungkinkan lbh sempurna dlm mendidik & membesarkan anak-anak nya

7.      Perbedaan mendorong tanggung jawab pengabdian dalam kehidupan rumah tangga

8.      Perbedaan itu kesempurnaan & mendorong masing-masing untuk saling merindukan

 

 

By : Misbahudin

==============================

🌐 Blog : http://bit.ly/literasi-islam

🇫 FB : http://bit.ly/misbahudin123

📹 Youtube : http://bit.ly/misbahchannel

📷 IG : http://bit.ly/misbahudinofficial


Tidak ada komentar:

Posting Komentar