*KADERISASI ULAMA
MIUMI (KUM-1)*. Materi ketiga lebih kepada perang pemikiran (ghazul fikri) barat yang secara masif masuk
dan merongrong kedalam jiwa dan pemikiran muslim itu sendiri, sehingga kaum
muslimin menjadi rabun pemikiran untuk melihat cahaya kebenaran Islam yang
sebenanrnya.
Dr. Henri
Shalahuddin menyampaikan tema pembahasan *“Menghadapi
Tantangan Pemikiran Barat Kontemporer”*, beliau mengungkapkan bahwa Pemikiran
barat kontemporer menjadi sebuah tantangan dalam keilmuan Islam, karena pemikaran barat dalam
keilmuan Islam menyebarkan virus merusak keimanan dengan cara merusak pola
fikir dalam memahami keislaman.
Virus
pemikiran yang mereduksi pondasi keimanan, meluluh lantahkan konsep keislaman,
bahkan sampai desakralisasi kitab Al-Qur’an.
sehingga manusia yang sudah terjangkir virus pemikiran barat kontemporer
cendrung “sombong” menuduh orang lain terlalu panatik sok benar, tetapi secara
tidak langsung mereka juga “sok benar” dengan frame work pemikiran keislaman
mereka yang berbeda jauh dengan para ulama mu’tabar, jika dibandingkan mereka
lebih pantas dan lebih otoritas
keilmuannya berbicara masalah keislaman dan segala permasalahannya.
*Pondasi Pemahaman*
Salah satu
problem solving dalam menghadapi tantangan pemikiran barat adalah dengan
menguatkan pondasi pemahaman kita. Imam Al-Ghazali dalam
kitab, Kitab al-Iqtisad fil I’tiqad
menjelaskan "Sesungguhnya ketika melihat alam semesta ini, kita
tidak melihatnya dari sudut pandang fisik-empirisnya, yaitu alam, langit, bumi
dan susunan atau bentuknya saja. Tetapi kita melihatnya dari sisi bahwa ia
adalah ciptaan Allah SWT. Ketika kita berfikir ttg Nabi, kita tdk melihatnya dr
sisi sebatas manusia; orang yg mulia, berilmu & mempunyai keutamaan, tapi
kita melihatnya dari sisi bahwa beliau adalah Utusan Allah.
Apabila kita menyimak sabda-2 beliau, kita tdk berfikir dari sisi bhw itu
sekedar perkataan-2, perbincangan, pidato & pengajaran ttg sebuah pemahaman,
tetapi kita melihatnya dari sisi bhw hal itu adalah ajaran atau pengenalan-2
(ta'rifat) dari Allah melalui lisan beliau. Kita tdk melihat (tentang apa saja)
kecuali bermuara pada Allah SWT. Tidak ada yang dicari, dituntut dan dituju
kecuali hanya kepada Allah.
Dan semua pembahasan ilmu ini (ilmu tauhid) pada akhirnya difokuskan untuk
bermuara pada pengesaan Allah dalam segala sendi kehidupan.
وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ
لِيَنْفِرُوا كَافَّةً، فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ
كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا
إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ (التوبة: 122).
Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke
medan perang). mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka
beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk
memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya,
supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (QS. At-taubah : 122)
ولْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ
تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا
اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا )النساء
9)
“ Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang
seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka
khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka
bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar “.
(QS. An-Nisa : 9)
فاعلم
أنه لا إله إلا الله {محمد: 19}
“ Maka ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan,
Tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa)
orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. dan Allah mengetahui tempat kamu
berusaha dan tempat kamu tinggal” ( QS. Muhammad : 19)
إِنَّ الْحَلاَلَ بَيِّنٌ وَإِنَّ
الْحَرَامَ بَيِّنٌ وَبَيْنَهُمَا مُشْتَبِهَاتٌ لاَ يَعْلَمُهُنَّ كَثِيرٌ مِنَ
النَّاسِ فَمَنِ اتَّقَى الشُّبُهَاتِ اسْتَبْرَأَ لِدِينِهِ وَعِرْضِهِ وَمَنْ
وَقَعَ فِى الشُّبُهَاتِ وَقَعَ فِى الْحَرَامِ كَالرَّاعِى يَرْعَى حَوْلَ
الْحِمَى يُوشِكُ أَنْ يَرْتَعَ فِيهِ أَلاَ وَإِنَّ لِكُلِّ مَلِكٍ حِمًى أَلاَ
وَإِنَّ حِمَى اللَّهِ مَحَارِمُهُ
“Sesungguhnya yang halal itu jelas, sebagaimana yang
haram pun jelas. Di antara keduanya terdapat perkara syubhat -yang masih samar-
yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang. Barangsiapa yang menghindarkan diri
dari perkara syubhat, maka ia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya.
Barangsiapa yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka ia bisa terjatuh pada
perkara haram. Sebagaimana ada pengembala yang menggembalakan ternaknya di
sekitar tanah larangan yang hampir menjerumuskannya. Ketahuilah, setiap raja
memiliki tanah larangan dan tanah larangan Allah di bumi ini adalah
perkara-perkara yang diharamkan-Nya.” (HR. Bukhari no. 2051 dan Muslim no.
1599)
*Ragam Corak
Tantangan Pemikiran*
Tantangan
pemikiran keislaman tidak hanya terjadi di abad modern, tantang pemikiran
keislaman itu pun terjadi di jaman
klasik. Di jaman lalu, spesifiknya di
jaman Ali bin Abi Thalib, embrio-embrio pemikiran yang mereduksi konsep keislaman
sudah mulai terlihat menggeliat. Sebuah
mindset yang keliru yang melahirkan sikap-sikap yang salah dan melenceng dan
bahkan bisa mengeluarkan diri mereka sendiri dari keislaman mereka.
Adapun tantangan
pemikiran klasik itu dapat kita identifikasi sebagai berikut :
1. Khawarij
Kata khawarij secara harfiah berarti
"Mereka yang Keluar", sebuah aliran pemikiran dalam Islam yang lahir dan bermula dari pengakuan mereka terhadap kekuasaan Ali bin
Abi Thalib,
lalu kemudian menolaknya.
Kata Khawarij dalam terminologi ilmu kalam
adalah suatu sekte/kelompok/aliran pengikut Ali bin Abi Thalib yang kemudian
keluar dan meninggalkan barisan karena ketidaksepakatan terhadap keputusan Ali
yang menerima arbitrase (tahkim), dalam perang Shiffin pada
tahun 37/648 Masehi dengan kelompok Muawiyah
bin Abu Sufyan perihal persengketaan khalifah.
embrio pemikiran, sifat dan karakter Khawarij
awalnya dari seseorang yang bernama Dzul Khuwaishirah dari Bani Tamim. Awalnya dia telah menuduh Rasulullah
Muhammad tidak adil dalam pembagian harta rampasan perang, ucapannya
membuat Umar bin
Khattab atau Khalid bin Walid hendak
memenggal lehernya, akan tetapi dicegah oleh Rasulullah Muhammad.
2. Syiah
Secara bahasa Syiah berasal dari
kata Syīʿatu ʿAlī, yaitu "pengikut Ali", syiah adalah salah satu sekte pecahan dari Islam. Mereka mempunyai keyakinan bahwa Nabi Muhammad menunjuk Ali bin
Abi Thalib sebagai penggantinya dan Imam (pemimpin)
setelahnya, terutama pada acara
Ghadir Khum, tetapi gagal menjadi khalifah sebagai akibat dari insiden
di Saqifah.
3. Murjiah
Murji'ah berasal dari
kata arja'a yaitu menunda ataupun
menangguhkan atau juga penangguhan keputusan atas perbuatan seseorang sampai di
pengadilan Allah SWT kelak.
Murji'ah adalah golongan yang
mempunyai keyakinan yang tidak sepaham dengan Khawarij. Ini tercermin dari ajarannya yang bertolak belakang dengan Khawarij.
Mereka tak mengkafirkan
seorang Muslim yang berdosa besar, sebab yang berhak menjatuhkan hukuman
terhadap seorang pelaku dosa hanyalah Allah SWT, sehingga seorang Muslim,
sekalipun berdosa besar, dalam kelompok ini tetap diakui sebagai Muslim dan
punya harapan dan kesempatan untuk bertobat.
4. Mujjasimmah
Mujassimah adalah aliran pemikiran yang mempunyai sebuah frame work berfikir yang
berkeyakinan bahwa Allah adalah benda (Jism) atau bersifat dengan sifat benda
(Jism), bicara tentang Mujassimah pasti tidak terlepas dari Musyabbihah,
Musyabbih adalah orang yang menyamakan Allah dengan dzat makhluk atau sifat
makhluk. Mujassimah dan Musyabbihah adalah satu tali dua uang, mereka tidak
bisa dipisahkan karena keduanya bersatu dalam satu framework dalil dan satu hukum, cuma berbeda bentuk dan
cara nya saja.
5. Mu’tazilah
Muktazilah berasal
dari kata ‘itazala yang artinya memisahkan diri, aliran
pemikiran yang bermula dari founding
fathernya, Wasil bin Atha' (700-750 M) yang memisahkan diri dari gurunya Imam Hasan al-Bashri karena perbedaan pendapat. Hasan al Bashri berpendapat mukmin yang melakukan dosa besar masih berstatus mukmin.
Sementara Wasil bin Atha' berpendapat bahwa
muslim yang berdosa besar bukanlah mukmin tapi juga bukan kafir. Muktazilah lahir di basra, Irak. Sekitar abad
ke 2 H.
6. Jabariyyah
Jabariyah adalah
sebuah aliran
pemikikiran di
dalam wilayah akidah yang muncul pada abad ke-2 hijriah di Khurasan. Jabariyah Tokoh utamanya adalah Ja’ad bin Dirham dan Jahm bin Shafwan. Aliran
pemikiran ini memiliki keyakinan bahwa setiap manusia terpaksa oleh
takdir tanpa memiliki pilihan dan usaha dalam
perbuatannya.
*TANTANGAN PEMIKIRAN MODERN*
Tantangan pemikiran di era modern pun tidak kalah dahsat dengan
tantangan pemikiran klasik, jika tantangan pemikiran lahir dari dalem
“perselisihan” itu sendiri yang menantang dan menyelihi ajaran Islam yang pokok berdasarkan pendapat
ulama mu’tabar.
Adapun tantangan pemikiran modern lahir dari luar Islam, lahir dari barat bermula dari ngegeliatnya
barat melihat kehidupan dan bentuk protes kepada otoritas kekuasaan gereja yang mengungkung mereka
untuk bertidak dan berfikir maju. Aliran-aliran pemikiran itu adalah :
1. *Sekularisme*
Sekularisme,
sekulerisme, atau sekuler saja dalam penggunaan masa kini secara garis besar
adalah sebuah ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi atau badan negara
harus berdiri terpisah dari agama atau kepercayaan. Sekularisme dapat menunjang
kebebasan beragama dan kebebasan dari pemaksaan kepercayaan dengan menyediakan
sebuah rangka yang netral dalam masalah kepercayaan serta tidak menganakemaskan
sebuah agama tertentu.
2. Liberalisme
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah
ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada
pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama.
Secara umum, liberalisme mencita-citakan
suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para
individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari
pemerintah dan agama.
*Hakekat Liberalisme*
Dari tulisan di http://www.newadvent.org/cathen/09212a.htm, kita akan dapati hakikat liberalisme dengan sangat gamblang. Ada
beberapa point yang kita dapat,
1) The
abolition of the Divine right and of every kind of authority derived from God,
(Penghapusan hak Ilahi dan segala jenis otoritas yang berasal dari Tuhan).
2) The
relegation of religion from the public life into the private domain of one's
individual conscience. (Degradasi agama dari kehidupan publik ke dalam domain
pribadi nurani individu seseorang).
3) The absolute
ignoring of Christianity and the Church as public, legal, and social
institutions. (pengabaian mutlak Kekristenan dan Gereja sebagai institusi
publik, hukum, dan social).
Maka dari point-point diatas dapat kita kristalisasiakan bahwa
liberalisme Ada tiga hal yang mendasar dari Ideologi yaitu Kehidupan, Kebebasan dan Hak Milik (Life,
Liberty and Property).
*Islam Liberal di
Indonesia*
Gerakan liberalisasi Islam di Indonesia dilakukan sejak awal
1970-an dan Liberalisasi muncul dengan
terang-terangan di Indonesia dengan Istilah ‘Islam Liberal’ mulai populer di
Indonesia tahun 2001 yang diprakarsai
dengan muncul JIL yg didukung jaringan
media massa pada saat itu, sehingga gaung suaranya menjadi besar dan oleh
sebagian orang dianggap “wah” sehingga dianggap sebagai pembaharuan keislaman.
*Contoh Invasi Barat dlm Pemikiran kita*
Invasi pemikiran yang menjadi racun pemikiran, yang dijadikan oleh
para pemikir atau dosen dalam melakukan “pembaharuan” pemikiran menurut persis
mereka. Adapun celotehan-celotehan mereka diantaranya :
1. Ada orang berkata: “Ketakutan terhadap
ateisme menunjukkan ketidakpercayaan terhdp iman kita. Apa iya iman kita akan
luntur gara-2 bersinggungan dg ateisme?.
2. Tiap hari saya bekerja dg banyak orang
ateis yg menjaga moral & etika yg cukup tinggi. Saya justru banyak belajar
dari mereka. Bukan dari mereka yg bersorban. Insya Allah saya masih Islam”. Mana yg
lebih baik; menjadi orang bermoral atau relijius?.
3. Ocehan-ocehan
Ulil Abshar Abdala
“Larangan kawin beda agama, dalam hal ini
antara perempuan Islam dengan lelaki non-Islam, sudah tidak relevan lagi.” (Harian Kompas, 18-11-2001).
“Semua agama sama. Semuanya menuju jalan
kebenaran. Jadi, Islam bukan yang paling benar.” (GATRA, 21 Des 2002).
“Dengan tanpa rasa sungkan dan kikuk, saya
mengatakan, semua agama adalah tepat berada pada jln seperti itu, jln panjang
menuju Yang Mahabenar. Semua agama, dg demikian, adalah benar, dg variasi,
tingkat & kadar kedalaman yg berbeda-beda dlm menghayati jln religiusitas
itu. Semua agama ada dlm satu keluarga besar yg sama: yaitu keluarga pencinta
jalan menuju kebenaran yg tak pernah ada ujungnya.” (Kompas, 18-11-2002)
*Mengenali virus liberalism Dalam dunia
Pendidikan*
Untuk mengenali virus
liberalisme dalam pendidikan, maka kita dapat amati dengan jelas, virus-virus
ilberalisme itu menancamkan benih-benih syubhat kedalam hati dan pikiran
manusia, sehingga manusia menjadi lebih berkuasa daripada Tuhan itu sendiri.
Sebagaimana ungkapan,
“ Wahyu sabagai pesan otentiks Tuhan masih memuat keseluruhan pesan Tuhan;
al-Qur’an sbg wujud konkrit pesan Tuhan dlm bentuk bhs Arab oral memuat kira2
sekitar 50% pesan Tuhan; dan Mushaf Utsmani sbg wujud konkrit pesan Tuhan dlm bentuk bhs Arab
tulis hanya memuat kira-kira 30% pesan Tuhan”.
Didalam materi
perkuliahan pun, tercium dengan jelas aroma-aroma dari kebusukan sebuah metodologi dalam
mengeklorasi sebuah kebenaran dalam ajaran agama Islam.
Berikut, contoh materi
perkuliahan di Pasca Sarjana UIN Jakarta.
1. Kebenaran Agama adalah Palsu
2. Agama untuk Orang Bodoh?!
3. Thomas Alfa Edison Masuk Surga
4. Budha, Socrates juga Nabi
5. Rukun Iman cukup dua
6. Hadits-hadits itu bikin kita bingung
7. Tuhan juga memaafkan kaum atheis
8. Bersyukur pada Iblis
9. Tidak Pernah Ada Isra' Mi'raj!
10. Nabi juga keliru itu!
11. Lauh Mahfuzh itu alam bawah sadar
12. Malaikat itu hanya symbol
13. Al-Kadzdzab itu siapa sih!
14. Kebenaran
Agama adalah Palsu
15. Agama untuk
Orang Bodoh?!
16. Thomas Alfa
Edison Masuk Surga
17. Budha,
Socrates juga Nabi
18. Rukun Iman
cukup dua
19. Hadits-hadits
itu bikin kita bingung
20. Tuhan juga
memaafkan kaum atheis
21. Bersyukur
pada Iblis
22. Tidak Pernah
Ada Isra' Mi'raj!
23. Nabi juga
keliru itu!
24. Lauh Mahfuzh
itu alam bawah sadar
25. Malaikat itu
hanya symbol
26. Al-Kadzdzab
itu siapa sih!
Ada juga dosen-dosen yang terjangkit virus liberalisme, Menyebarkan
paham pluralisme agama yg menyamakan semua agama melalui penerbitan buku. Ajat
sudrajat, dalam tafsir inklusif makna Islam, mengatakan adalah tuhan yang maha esa yang dismebah oleh
para nabi terdahulu. Ajaran ketuhananndalam hal ini, adalah berasal dari Ibrahim, karena itu dalam konteks Islam ini, termasuk
juga dalam agama-agama semitik yang
bersumber dari Ibrahim.
Sampai saat ini, sejatinya pengertian Islam harus dipahami dalam
makna generic, yaitu sikap tunduk dan pasrah kepada Tuhan yang maha esa, dalam
hal ini, tidaklah terlalu tepat jika
Islam dibatasi, hanya untuk agama-agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw.
*FEMINIS DAN KESETARAAN GENDER*
Akar
Kebebasan Mengelola Tubuh, sebagaimana
perkataan Dora Russell, dia mengatakan,
“ Menjadikan tubuh perempuan sbg alat politik untuk meraih tuntutan hak-hak
perempuan. Ide pembebasan tubuh
perempuan dalam menikmati kesenangan seksual adalah tema yang ditekankan berulang-ulang
untuk memberi kemajuan perempuan ke arah kesetaraan dan kebebasan. Maka tugas penting feminisme modern menurut
Russel adalah untuk menerima & mempropagandakan seks. Dari sinilah muncul
ide mempolitisasi tubuh perempuan untuk menguasai dunia”. . (lihat: The Body
and Socialism: Dora Russell in the 1920s).
*QUO VADIS FEMINISME&GENDER?*
Feminisme berawal dari pernyataan perempuan ttg kekuatannya. Di mana awalnya ia bukanlah
teori tapi tindak personal itu sendiri. (Feminist Methods
in Social Research, hal. 5)
Gender dipandang sbg cara utama untuk menandai hubungan kekuasaan. Maka Joan W. Scott membangun konsep gender melalui konstitusi. A
History of “Gender”, dalam The American Historical Review, vol. 113, no.
5
Feminism: the radical proposition that women are human being (Feminism
and Religion: An Introduction, Rita M. Gross )
Dalam buku Membina keluarga mawaddah wa rahmah. Yang merupakan Buku rujukan untuk 3 matakuliah 'Ulum al-Hadis, Hadis dan Ilmu Dakwah. Didalam buku tersebutkan dijelaskan, Dalam
bingaki sunnah Nabi. Dalam kitab-kitab Fiqih
masih menampakan biar gender, terutama berkaitan dengan kebebasan perempuan untuk melakukan ibadah
dan memperbanyak amal ibadah secara mandiri.
Perempuan masih dibatasi oleh
sekat-sekat subordinasi, marginalisasi, dan kemandirian. Dalam hal ini
perempuan masih dipandang berada di bawah
leboh rendah disbanding laki-laki. Misalnya dalam masalah shalat, semua
kitab fiqih melarang perempuan menjadi imam bagi laki-laki secara mutlaq. Untuk menjadi muazin, menjadi khatib. Juga
tentang jamaah. Yang paling utama bagi
perempuan menjadi jamaah adalah berada paling belakang safnya. Sebagaimana
dinyatakan dalam hadits riwayat muslim.
*URGENSI PENDEKATAN HERMENETIK*
Bahasa adalah budaya, setiap kosa kata (vocabolary) mempunyai latar
belakang budaya tertentu, Allah
menggunakan bahasa arab sebagai simbol, dalam mewujdukan ide-Nya, dapat
dipahami sebagai pengguna atau peminjam
(musta’mil/user) bahasa arab untuk membumikan ide-idenya.
Trasformasi setiap ide dan gagasan ke suatu simbol kebahasaan , senantiasa
berhadapan dengan reduksi, distorsi atau pengembangan baik oleh struktur bahasa
itu sendiri, maupun oleh struktur budaya
dan subjektifitas pembaca. Tidak ada jaminan ide dan gagasan Allah
terwakili 100% dalam simbol bahasa arab.
Ide-ide dari Allah yang maha tak
terbatas. Amat sulit dimuat dalam simbol-simbol bahasa yang serba terbatas, dari segi ini dapat dikatakan “Bahasa arab
Al-qur’an tidak identik dengan hakikat
ide Allah”. Bahkan dalam ulumul
Qur’an masih menjadi perdebatan , siapa
yang sebenarnya membahasa arabkan Al-Qur’an?, apakah dari sononya, atau karena
nabi yang akan menerimanya adalah
dari bangsa Arab. Maka Jibril yang mentrasformasikannya kedalam bahasa arab
atau wahyu yang kadang turun dalam bentuk kode morse atau bunyi lonceng itu
dirumuskan oleh Nabi Muhammad ke dalam
bahasa arab/ walahu ‘alam
*Penutup: Fenomena kejahilan di kalangan
masyarakat*
Melihat fenomena-fenomena kejahilan dilakangan masyarakat ini,
baik yang awam ataupun yang berpendidikan, dapat kita klasifikasikan menjadi empat golongan,
yaitu :
1)
orang yang tahu dan tahu kalau dirinya tahu, maka ia adalah alim, ikutilah
dia.
2)
orang yang tahu dan tidak tahu kalau dirinya tahu, inilah dia orang yang
tertidur, bangunkanlah dia.
3)
orang yang tidak tahu tapi dia tahu kalau dirinya tidak tahu, dialah orang
yang mencari bimbingan, maka bimbinglah dia.
4)
orang yang tidak tahu dan tidak tahu kalau dirinya tidak tahu, inilah orang
jahil, maka abaikanlah ia
*STRUKTUR WORLDVIEW OF ISLAM*
Tauhid, Ma’rifatullah, Konsep Tuhan melahirkan Konsep Kehidupan, Konsep Dunia/alam, Konsep Manusia, Konsep Nilai / Moralitas dan Konsep Ilmu. Jadi sebelum mempelajari
ilmu-ilmu yang sifatnya sekunder, maka wajib bagi seorang muslim itu
mempelajari dan mengokohkan pemahaman keilmuannya dengan ilmu tauhid. Karena
ilmu tauhid itu adalah ilmu yang membangun pondasi seseorang dalam keimanan dan
keislaman mereka.
Bagaimana jadinya jika manusia mempelajari
ilmu-ilmu yang sifatnya sekunder tanpa mempelajari ilmu tauhid, maka pasti ada
sebuah ruang kosong, ada sebuah pembanguan paradigm yang salah, apalagi jika
mempelajari ilmu dengan metodologi yang
tidak cocok jika dipakai untuk mempelajari ilmu-ilmu Islam, bahkan merusaknya.
*Islam sebagai agama wahyu*
Islam sebagai agama
wahyu, pastilah agama yang sempurna karena langsung didatangkan dari Tuhan
semesta alam yang maha bensar dan maha sempurna, berbeda dengan agama-agama yang lahir dari
pemikiran manusia pasti banyak kekurangan atau kepincangan dalam segi
konsepnya, karena lahir dari akal yang terbatas, dan kemampuan manusia yang terbatas.
Oleh karena itu Islam
bersumber dari Al-Qur’an yang keontektikannya terjaga sampai akhir masa.
1. Nama Islam
berasal dari wahyu (QS. Ali Imran:85)
`tBur
Æ÷tGö;t
uöxî
ÄN»n=óM}$#
$YYÏ
`n=sù
@t6ø)ã
çm÷YÏB
uqèdur
Îû
ÍotÅzFy$#
z`ÏB
z`ÌÅ¡»yø9$# ÇÑÎÈ
“ Barangsiapa mencari agama selain agama
Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan Dia
di akhirat Termasuk orang-orang yang rugi” (QS. Ali. Imran : 85)
2. Nama dan
konsep Tuhan berasal dari wahyu (QS. Muhammad: 19)
óOn=÷æ$$sù ¼çm¯Rr& Iw tm»s9Î) wÎ) ª!$# öÏÿøótGó$#ur Î7/Rs%Î! tûüÏZÏB÷sßJù=Ï9ur ÏM»oYÏB÷sßJø9$#ur 3 ª!$#ur ãNn=÷èt öNä3t7¯=s)tGãB ö/ä31uq÷WtBur ÇÊÒÈ
” Maka ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak
ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan
bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. dan Allah mengetahui
tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal” (QS. Muhammad : 19)
3. Tata cara
ibadah (ritual) berdasarkan wahyu
4. Islam memiliki
model yang hidup
5. Islam agama
fithrah, yang final dan benar (5:3)
ôMtBÌhãm ãNä3øn=tæ èptGøyJø9$# ãP¤$!$#ur ãNøtm:ur ÍÌYÏø:$# !$tBur ¨@Ïdé& ÎötóÏ9 «!$# ¾ÏmÎ/ èps)ÏZy÷ZßJø9$#ur äosqè%öqyJø9$#ur èptÏjutIßJø9$#ur èpysÏܨZ9$#ur !$tBur @x.r& ßìç7¡¡9$# wÎ) $tB ÷Läêø©.s $tBur yxÎ/è n?tã É=ÝÁZ9$# br&ur (#qßJÅ¡ø)tFó¡s? ÉO»s9øF{$$Î/ 4 öNä3Ï9ºs î,ó¡Ïù 3 tPöquø9$# }§Í³t tûïÏ%©!$# (#rãxÿx. `ÏB öNä3ÏZÏ xsù öNèdöqt±ørB Èböqt±÷z$#ur 4 tPöquø9$# àMù=yJø.r& öNä3s9 öNä3oYÏ àMôJoÿøCr&ur öNä3øn=tæ ÓÉLyJ÷èÏR àMÅÊuur ãNä3s9 zN»n=óM}$# $YYÏ 4 Ç`yJsù §äÜôÊ$# Îû >p|ÁuKøxC uöxî 7#ÏR$yftGãB 5OøO\b} ¨bÎ*sù ©!$# Öqàÿxî ÒOÏm§ ÇÌÈ
“ diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah,
daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang
tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas,
kecuali yang sempat kamu menyembelihnya,
dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. dan (diharamkan
juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu)
adalah kefasikan. pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk
(mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan
takutlah kepada-Ku. pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan
telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama
bagimu. Maka barang siapa terpaksa[398] karena kelaparan tanpa sengaja berbuat
dosa, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Al-Maidah :
3).
*Prinsip Keserasian
Gender dalam Islam*
Balasan kebaikan bagi laki-laki dan perempuan
sama, mereka yang beriman dan beramal shaleh akan mendapatkan anugrah balasan
yang sama tanpa melihat gender. Beberapa point prinsip kesetaraan gender adalah
:
1. Perbedaan peran gender dalam Islam tidak menentukan derajat ketinggian surga.
2. Kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan ilmu
dan adab, serta segala bentuk kemungkaran sosial lainnya menjadi tanggung jawab
bersama, laki-laki dan perempuan.
3. Kewajiban memerangi ketimpangan sosial dan
meningkatkan SDM dalam Islam tidak difokuskan pada jenis kelamin tertentu.
*Kesetaraan Sempurna laki-laki &
Perempuan dalam Islam*
Beberapa hal berikut, memberikan sebuah
petunujuk yang jelas, yang jika dipikirkan dan direnungakan, Islam tidak
membedakan hal-hal yang pundamental dalam kehidupan bagi keduanya, adapun
secara dhohir ada perbedaan, maka sungguh di dalamnya ada hikmah yang
terkandung di dalamya yang tidak bisa dengan akal semata tanpa iman. Diantara
hal-hal yang pundamental yang mendaari kesamaan laki-laki dan perempuan adalah
:
1. Sebagai manusia,
perempuan punya kesetaraan yg sempurna dengan laki-laki.
2. Sama-sama
berhak mendapatkan pendidikan. (QS. al-Tahrim: 6)
3. Sama-sama
bisa beristiqamah / menyimpang dan sesat
4. Setara dalam
kewajiban menuntut ilmu, baik yang berupa fardhu ‘ain maupun fardhu kifayah
5. laki-laki yg menuduh muhsanat dicambuk
80x & tidak diterima kesaksiannya selamanya
6. Sama-sama
diwajibkan terlibat aktif dalam dakwah
7. Setara dalam taklif & independen dlm
mempertanggungjawabkan perbuatannya
8. Setara dalam melakukan transaksi secara
mandiri
*Status Perbedaan laki-laki & perempuan
Dalam Konsep Islam*
Adapun berbedaan-perbedaan yang ada adalah
untuk saling melengkapi satu dengan yang lainnya, karena pada dasarnya,
laki-laki dan perempuan punya kelebihan dan kekurangan yang tidak dimiliki satu
dengan yang lainnya. Yang semua itu dapat saling memberi manfaat satu dengan
yang lainya ketika mereka bersatu dalam sebuah ikatan yang suci. Dinatar
perbedaan fitrah itu adalah :
1. Perbedaan di
keduanya adalah perbedaan yg saling melengkapi, bukan mengurangi.
2. Perbedaan
antara dua jenis kelamin, bukan antara dua individu laki-laki dan perempuan
3. Perbedaan yg ada justru menjadi sumber
kedamaian bagi suami istri dan menjadikan saling melengkapi & kunci.
4. Perbedaan fisik menentukan perbedaan tugas
& tanggung jawab
5. Perbedaan
bertujuan saling mengenali, memahami, menanamkan relasi berbasis kasih sayang,
& menyempurnakan
6. Psikologi
perempuan yg lebih lembut memungkinkan lbh sempurna dlm mendidik &
membesarkan anak-anak nya
7. Perbedaan
mendorong tanggung jawab pengabdian dalam kehidupan rumah tangga
8. Perbedaan itu kesempurnaan & mendorong
masing-masing untuk saling merindukan
By : Misbahudin
==============================
🌐 Blog : http://bit.ly/literasi-islam
🇫 FB : http://bit.ly/misbahudin123
📹 Youtube : http://bit.ly/misbahchannel
📷 IG : http://bit.ly/misbahudinofficial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar