Rabu, 09 Desember 2020

KEUTAMAAN IKHLAS DALAM BERAMAL

                                                             Oleh : Misbahudin

 

Manusia yang merugi adalah manusia yang tidak mendapatkan apapun dari segala aktivitas hidupnya, dengan sebab niat yang tertancap didalam hatinya bukanlah karena mengharap keridhoan Allah. Maka seorang muslim haruslah berusaha menjadikan lelahnya menjadi lilah.

 

 Sebagaimana perkataan Abdullah Ibnu Mubarak berkata, _“Begitu banyak amal besar yang kecil menjadi besar pahalanya karena niatnya, dan sebaliknya, begitu banyak amal yang kecil menjadi besar pahalanya karena niatnya”_.

 

Niat adalah hal yang bersembunyi didalam hati, tidak dapat dilihat maupun diraba, tetapi niat ini menentukan bagaimana hasil akhir dari segala aktivitas kita. Manusi yang melakukan segala sesuatu dengan ikhlas pasti akan istiqomah dalam menjalani apapun, karena dia meyakini bahwa Allah senantisa melihat amal dan niatnya.

 

Manusia yang Ikhlas pasti akan terus berjalan di jalan yang dia anggap benar, walaupun dia disanjung-sanjung atau bahkan dihina, dicaci dan dimaki. Karena visi dalam hidupnya adalah keridhoan Allah bukan keridhoan Manusia.

 

قُلْ إِنَّ صَلَاتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ

 

“Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku semata-mata karena Allah Tuhan semesta alam). (QS Al-An'am [6]: 162).

 

Maka ada sebuah janji Manis dari Allah bagi orang-orang yang mengikhlaskan hati dalam segala bentuk aktivitasnya hanya untuk mengharap keridhoan Allah. Allah akan mengharamkan  kulitnya dari jilatan apa neraka.

 

فَإِنَّ اللَّهَ حَرَّمَ عَلَى النَّارِ مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ . يَبْتَغِى بِذَلِكَ وَجْهَ اللَّهِ

“Maka sesungguhnya Allah mengharamkan neraka bagi mereka bersaksi bahwa tidak ada Tusahn selain Allah dan mengharapkan keridhoan Allah “

(HR. Bukhori).

 

Syekh Shoih Ibnu Fauzan Ibnu Abdullah Al-Fauzan dalam kitabnya  “Mulakhos fi Syarah Kitab At-Tauhid” . Beliau memberikan beberapa point-point penting dalam hadits diatas.

 

1.     Keikhlasan dalam beramal akan menyelamatkan diri dari siksa api neraka dan pengugur dosa-dosa.

 

2.     Tidak cukup mengaku Iman tanpa keyakinan total dalam hati seperti halnya orang munafiq yang mengaku iman tapi hatinya menolak.

 

3.     Tidak cukup keyakinan iman dalam hati tanpa bukti ucapan dan tindakan seperti halnya kaum jahidiin.

 

4.     Haram secara mutlaq api neraka untuk para ahli yang bertauhid secara kaafah.

 

 

5.     Amal tidak akan bermaanfaat tanpa sebuah keikhlasan dan mengikuti sunnah nabi.

 

6.     Ikrar tauhid dengan ucapan syahdat tidak akan bermanfaat bagi orang yang tetap meminta kepada selaain Allah seperti meminta kepada ahli kubur dan lain-lain sebagainya.

 

 

7.     Menetapkan wajah Allah atas ketinggian dan keagungannya.

 

==============================

🌐 Blog : http://bit.ly/literasi-islam

🇫 FB : http://bit.ly/misbahudin123

📹 Youtube : http://bit.ly/misbahchannel

📷 IG : http://bit.ly/misbahudinofficial

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar