Oleh : Misbahudin
Ketika Allah dikonsepkan secara
keliru? Apakah itu bukan penistan, ketika Allah hanya diyakini sebagai pencipta
saja tanpa penyembahan total, apakah itu bukan penistaan?. Ketika Allah
didekati dengan cara yang salah yang menyalahi perintahnya, apakah itu bukan
penistaan?.
أُولَٰئِكَ
الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَىٰ رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ
أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُ ۚ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ
كَانَ مَحْذُورًا
_”Orang-orang
yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka siapa di
antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan
takut akan azab-Nya; sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus)
ditakuti”_. _QS.Al-Isra : 56_
Galian
Mutiara Hikmah
Dari ayat
diatas kita bisa ambil beberapa point berharga untuk diperas saripati hikmah
dan pelajarannya menukil pendapat dari Syekh Shoih Ibnu Fauzan Ibnu
Abdullah Al-Fauzan dalam kitabnya “Mulakhos fi Syarah Kitab At-Tauhid”, yaitu
:
1.
Sebagian manusia keliru
dalam memahami tauhid, mereka menganggap
bahwa tauhid itu hanya sebatas “pengakuan” terhadap adanya sang pecipta. Jika
Tauhid hanya dipahami secara dangkal, menyakini Tuhan sebagai pencipta maka
tentunya para Filosof Yunani tempo dulu adalah para ahli tauhid. wkwkwk
Diantaranya
adalah Plato menggambarkan Tuhan sebagai Demeiougos (sang pencipta) dari alam
ini dan sebagai Ide Tertinggi dari alam ide. Ide tertinggi ini menurut Plato
adalah Ide Kebaikan.
Socrates
terkenal dengan ungkapan “ Gnoti Seauton “ yaitu kenalilah dirimu sendiri. Maka
kamu akan dapat lebih mengenal Tuhan.
Bagi
Aristoteles Tuhan sebagai substansi yang bersifat eternal terpisah dari dunia
konkrit, tidak bersifat materi, tidak memiliki potensi; Tuhan adalah “Aktus
Murni”. Sebagai Aktus Murni, aktifitas
Tuhan tidak lain kecuali melalui berpikir. Tuhan adalah “pemikiran yang sedang
berpikir diatas pemikiran” (noesis noesos).
Mereka
meyakini bahwa adanya pencipta yang berkuasa, tetapi jika keyakinan tentang
adanya pencipta alam semesta tanpa adanya penyembahan total kepada-Nya apalah
artinya itu?.
2.
Ayat diatas adalah sebuah
bantahan yang nyata bagi manusia-manusia yang yang berdoa kepada para Nabi, wali,
orang shaleh yang sudah tiada untuk menghilangkan mara bahaya atau menolaknya.
3.
Penolakan yang tegas
kepada mereka yang meminta berkah kepada orang-orang yang sudah tiada dari
orang-orang shaleh, karena sesungguhnya yang mereka tidak bisa memberi manfaat
atau madhorot, lalu bagaimana mereka bisa melakukan hal itu untuk orang lain?.
Coba eta terangkanlah?
4.
Para Nabi, wali dan
orang-orang shaleh mereka adalah pribadi yang memiliki rasa takut yang besar
kepada Allah dan memiliki motivasi yang tinggi untuk mendapat rahmat Allah.
==============================
🌐 Blog : http://bit.ly/literasi-islam
🇫 FB : http://bit.ly/misbahudin123
📹 Youtube
: http://bit.ly/misbahchannel
📷 IG : http://bit.ly/misbahudinofficial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar