Rabu, 16 Desember 2020

PENISTAAN KEPADA ALLAH

 

Oleh : Misbahudin

 

Ketika Allah dikonsepkan secara keliru? Apakah itu bukan penistan, ketika Allah hanya diyakini sebagai pencipta saja tanpa penyembahan total, apakah itu bukan penistaan?. Ketika Allah didekati dengan cara yang salah yang menyalahi perintahnya, apakah itu bukan penistaan?.

 

أُولَٰئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَىٰ رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُ ۚ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحْذُورًا

 

_”Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti”_. _QS.Al-Isra : 56_

 

Galian Mutiara Hikmah

 

Dari ayat diatas kita bisa ambil beberapa point berharga untuk diperas saripati hikmah dan pelajarannya menukil pendapat  dari Syekh Shoih Ibnu Fauzan Ibnu Abdullah Al-Fauzan dalam kitabnya “Mulakhos fi Syarah Kitab At-Tauhid, yaitu :

 

1.      Sebagian manusia keliru dalam memahami  tauhid, mereka menganggap bahwa tauhid itu hanya sebatas “pengakuan” terhadap adanya sang pecipta. Jika Tauhid hanya dipahami secara dangkal, menyakini Tuhan sebagai pencipta maka tentunya para Filosof Yunani tempo dulu adalah para ahli tauhid. wkwkwk

 

Diantaranya adalah Plato menggambarkan Tuhan sebagai Demeiougos (sang pencipta) dari alam ini dan sebagai Ide Tertinggi dari alam ide. Ide tertinggi ini menurut Plato adalah Ide Kebaikan.

 

Socrates terkenal dengan ungkapan “ Gnoti Seauton “ yaitu kenalilah dirimu sendiri. Maka kamu akan dapat lebih mengenal Tuhan.

 

Bagi Aristoteles Tuhan sebagai substansi yang bersifat eternal terpisah dari dunia konkrit, tidak bersifat materi, tidak memiliki potensi; Tuhan adalah “Aktus Murni”.  Sebagai Aktus Murni, aktifitas Tuhan tidak lain kecuali melalui berpikir. Tuhan adalah “pemikiran yang sedang berpikir diatas pemikiran” (noesis noesos).

 

Mereka meyakini bahwa adanya pencipta yang berkuasa, tetapi jika keyakinan tentang adanya pencipta alam semesta tanpa adanya penyembahan total kepada-Nya apalah artinya itu?.

 

2.      Ayat diatas adalah sebuah bantahan yang nyata bagi manusia-manusia yang yang berdoa kepada para Nabi, wali, orang shaleh yang sudah tiada untuk menghilangkan mara bahaya atau menolaknya.

 

3.      Penolakan yang tegas kepada mereka yang meminta berkah kepada orang-orang yang sudah tiada dari orang-orang shaleh, karena sesungguhnya yang mereka tidak bisa memberi manfaat atau madhorot, lalu bagaimana mereka bisa melakukan hal itu untuk orang lain?. Coba eta terangkanlah?

 

4.      Para Nabi, wali dan orang-orang shaleh mereka adalah pribadi yang memiliki rasa takut yang besar kepada Allah dan memiliki motivasi yang tinggi untuk mendapat rahmat Allah.

 

 

==============================

🌐 Blog : http://bit.ly/literasi-islam

🇫 FB : http://bit.ly/misbahudin123

📹 Youtube : http://bit.ly/misbahchannel

📷 IG : http://bit.ly/misbahudinofficial

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar