Minggu, 20 Desember 2020

SIKAP LEBAY TERHADAP KUBURAN ORANG SHALEH

 

Oleh : Misbahudin

 

 

Mengagumi sosok yang shaleh yang memberikan inpirasi kedalam hati untuk senantiasa mendekatkan diri kepada sang ilahi itu hal yang baik yang bisa menjadi awal perubahan diri kea rah yang lebih bik dari hari kehari.

 

 

Tetapi jika kekaaguman itu terlalu berlebihan yang membuka peluang kemusyrikan dan penghianatan cinta yang suci kepada Allah, maka hal tersebut sangat dbenci dan dimurkai, sebagaiman doa Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Malik dalam kitabnya Al-Muwatta.

 

 

اللهم لا تجعل قبري وثنا يعبد، اشتد غضب الله على قوم اتخذوا قبور أنبيائهم مساجد

 

 

“Ya Allah, janganlah Engkau jadikan kuburanku sebagai berhala yang disembah. Allah sangat murka kepada orang-orang yang telah menjadikan kuburan para Nabi mereka sebagai tempat ibadah”.

 

 

Membuka Nalar Kemusyrikan

 

 

Rasulullah adalah manusia pilihan Allah sebagai juru bicara Allah kepada penduduk bumi untuk memberikan sebuah petunjuk dan pencerahan dalam menjalani hidup dan kehidupan.  Dalam hal yang utama dan pertama dalam ajaran Islam adalah ilmu tauhid, ilmu yang mempelajari seluk beluk sang pencipta dengan landasan dalil yang qathi dan akal yang sehat sebagai alat ekplorasi  mencapai kebenaran mutlaq.

 

 

Maka Allah melalui lisan Nabinya membuka akal untuk berfikir dan hati untuk merenung untuk mencari kebenaran sejati dan untuk membongkar Tuhan-Tuhan palsu dari berhala-berhala yang dijadikan tuhan dan tandingan selain Allah.

 

 

أَفَرَأَيْتُمُ اللَّاتَ وَالْعُزَّىٰ

 

 

“Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) menganggap al-Laata dan al-Uzza”. (QS. An-Najm : 19).

 

 

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, dengan sanadnya dari sufyan dari Mansur dari Mujahid, berkaitan dengan ayat : [أفرأيتم اللات والعزى] “Jelaskan kepadaku (wahai kaum musyrikin)  tentang (berhala yang kamu anggap sebagai anak perempuan Allah) Al lata dan Al Uzza” (QS. An Najm, 19).

 

 

Ia  (Mujahid) berkata : “Al latta adalah orang yang dahulunya tukang mengaduk tepung (dengan air atau minyak) untuk dihidangkan kepada jamaah haji. setelah meninggal, merekapun senantiasa mendatangi kuburannya.”

 

 

Demikian pula  penafsiran Ibnu Abbas RadhiAllahu’anhu sebagaimana yang dituturkan oleh Ibnul Jauza’ : “ Dia itu pada mulanya adalah tukang mengaduk tepung untuk para jamaah haji.”

 

 

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RadhiAllahu’anhu , ia berkata :

 

 

لعن رسول الله زائرات القبور والمتخذين عليها المساجد والسرج” رواه أهل السنن.

 

 

“Rasulullah ShallAllahu’alaihi wa Sallam melaknat kaum wanita yang menziarahi kuburan, serta orang-orang yang membuat tempat ibadah dan memberi lampu penerang di atas kuburannya.”(HR. para penulis kitab Sunan)

 

 

 

Kandungan Mutiara Hadits

 

1.       Penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan berhala

2.       Penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan ibadah

3.      Rasulullah ShallAllahu’alaihi wa Sallam dengan doanya itu, tiada lain hanyalah memohon kepada Allah supaya dihindarkan dari sesuatu yang dikhawatirkan terjadi (pada umatnya), sebagaimana yang telah terjadi pada umat-umat sebelumnya, yaitu : sikap berlebih-lebihan terhadap kuburan beliau, yang akhirnya kuburan beliau akan menjadi berhala yang disembah.

4.      Dalam doanya, beliau sertakan pula apa yang dilakukan oleh orang-orang terdahulu dengan menjadikan kuburan para Nabinya sebagai tempat beribadah.

5.      Penjelasan bahwa Allah sangat murka (terhadap orang-orang yang menjadikan kuburan sebagai tempat ibadah).

6.      Mengetahui sejarah penyembahan Al latta berhala terbesar orang-orang jahiliyah.

7.      Mengetahui bahwa berhala itu asal usulnya adalah kuburan orang sholeh (yang diperlakukan secara berlebihan dengan senantiasa dikunjungi oleh mereka).

8.      Al latta nama orang yang dikuburkan itu, pada mulanya adalah seorang pengaduk tepung untuk disajikan kepada para jamaah haji.

9.      Rasulullah ShallAllahu’alaihi wa Sallam melaknat para wanita penziarah kubur.

10.   Beliau juga melaknat orang-orang yang memberikan lampu penerang di atas kuburan.

11.     Berhala adalah sesuatu yang diagungkan selain Allah, seperti kuburan, batu, pohon dan sejenisnya.

12.    Mengagungkan kuburan dengan dijadikannya sebagai tempat ibadah adalah termasuk pengertian ibadah yang dilarang oleh Rasulullah.

 

Sumber Inpirasi

Syekh Shoih Ibnu Fauzan Ibnu Abdullah Al-Fauzan dalam kitabnya “Mulakhos fi Syarah Kitab At-Tauhid”.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar