Oleh : Misbahudin
Dalam hidup hal-hal yang saling berlawanan dan bertolak
belakang pasti mengiri kehidupan manusia, cahaya dengan kegelapan. Keindahan
dengan keburukan. Ketaatkan dengan kemaksiatan.
Maka hidup adalah pilihan ‘ life is choise’, hidup ada dalam
pilihan kita, apakah akan menjadi para tentara Allah atau kah mau menjadi
tentara setan. Ingin menjadi ahli tauhid ataukah menjadi ahli syirik.
Potensi baik dan buruk Allah sudah ditanamkan kedalam jiwa
kita, tinggal eksekusinya ada ditangan kita. Apakah kita menjadi pribadi yang istiqomah
yang merawat potensi ketaqwaan itu sehingga tumbuh kuat dan berbuah manisnya
iman, sehingga potensi kefasikan dalam jiwanya terkubur di dasar jiwa yang
paling dalam.
Ataupun sebaliknya, kita lebih memilih mengikuti kecendrungan
kefasikan sehingga tumbuh kuat mengakar di dalam jiwa. Sehingga menghasilkan
ucapan dan tindakan dari pribadi yang jauh dari cahaya iman, Jauh dari cahaya
ketaqwaan, Jauh dari cahaya hidayah Allah.
فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا .
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا . وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا
”Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu jalan Fujur
(kefasikan) dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan
jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (QS. As-Syams:
8-10).
Karena kasih sayang Allah, Dia menegaskan kembali dalam
firman yang lain, agar jiwa tersadarkan dan benih-benih iman menggeliat dan
tumbuh kuat dengan perintah untuk
mempersembahkan semua Ibadah hanya untuk Allah dan menjauhi kesyirikan, karena
kesyririkan merupakan dosa yang besar yang Allah tidak akan mengampuninya.
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا
بِهِ شَيْئًا ۖ
Sembahlah Allah dan janganlah kalian
menyekutukannya
(QS.An-Nisa :36)
Disini Allah menggunakan bentuk umum
untuk semua macam ibadah. Dan larangan dari perbuatan syirik dengan menggunakan
larangan umum, tidak mengkhususkan dengan salah satu jenis kesyirikan saja.
Berarti kesyirikan yang bersifat sembunyi (khofi) dan syrik besar (
kabir).
Syekh Shoih Ibnu Fauzan Ibnu Abdullah
Al-Fauzan dalam kitabnya “Mulakhos fi
Syarah Kitab At-Tauhid” . Beliau memberikan beberapa point penting dari
surat An-Nisa ayat 36 diatas :
1.
Wajibnya
mentauhidkan Allah dalam segala jenis peribadahan.
2.
Larangan
perbuatan musyrik yang merupakan larangan yang paling keras.
3.
Sesungguhnya
menjauhi syirik merupakan syarat dari
diterimaanya sebuah ibadah. Karena Allah menghubungkan kewajiba ibadah dengan
larangan kemusyrikan.
4.
Sesunguhny
syirik adalah perbuatan yang diharamkan sedikit atau banyak. Kecil ataupu
besar. Karena dalam ayat tersebut menggunakan lafadz “syaiaan” yang
merupakan bentuk nakirah yang memiliki maksud kesyirikan secara luas.
5. Sesungguhnya
tidak boleh melakukan ibadah kepada Allah dengan bercampur kesyirikan. Seperti
mengharapkan kebaikan dari penguasa, para nabi, orang sholeh dan
berhala-berhala. Maka bentuk pengharapan, kecintaan dan rasa takut harus
disandarkan hanya kepada Allah.
==============================
🌐 Blog : http://bit.ly/literasi-islam
🇫 FB : http://bit.ly/misbahudin123
📹 Youtube : http://bit.ly/misbahchannel
📷 IG : http://bit.ly/misbahudinofficial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar