Minggu, 20 Desember 2020

MENJAGA KEMURNIAN TAUHID

 

Oleh : Misbahudin

 

 

Rasullah berbicara dan bertindak pasti atas bimbangan Allah, agar segala tindak dan tanduk menjadi sebuah contoh keteladan yang abadi untuk umat semesta Allah hari ini sampai umat-umat akhir jaman.

 

 

Dalam setiap lini kehidupan Rasulullah adalah sebuah keteladan, baik dalam dunia politik, pemerintahan, kependidikan, ahlak dan lain sebagainya, termasuk dalam hal aqidah keimanan, Rasulullah adalah barometer kebenaran, beliau adalh suri tauladan umat untuk menjadi hamba Allah seutuhny sesuai dengan cahaya petunjuk_Nya yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah.

 

 

Dalam Aqidah Rasulullah mewanti-wantikan kepada para sahabat agar jangan mengkultuskan kuburan rasulullah sehingga dianggap keramat, sumber keberkahan dapat mendatangan kebaikan dan lain sebagainya. Walaupun niatnya baik tetapi jika hal tersebut bertentangan dengan perintah dan larangan Rasulullah sendiri maka perbuatan didalamnya banyak kemaslahatan untuk iman dan aqidah umat Islam.

 

 

 Firman Alloh Subhanahu wa Subhanahu wa Ta’ala :

 

 

]لقد جاءكم رسول من أنفسكم عزيز عليه ما عنتم حريص عليكم بالمؤمنين رؤوف رحيم[

 

 

_“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sediri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) untukmu, amat belas kasihan lagi penyayang kepada orang-orang mu’min.”_ (QS. At Taubah, 128).

 

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RadhiAllohu’anhu  bahwa Rasululloh ShallAllohu’alaihi wa Sallam bersabda :

 

لا تجعلوا بيوتكم قبورا، ولا تجعلوا قبري عيدا، وصلوا علي فإن صلاتكم تبلغني حيث كنتم” رواه أبو داود بإسناد حسن ورواته ثقات.

 

 

 “Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan, dan janganlah kalian jadikan kuburanku sebagai tempat perayaan, ucapkanlah sholawat untukku, karena sesungguhnya ucapan sholawat kalian akan sampai kepadaku dimana saja kalian berada” (HR. Abu Daud dengan sanad yang baik, dan para perowinya tsiqoh).

 

 

Dalam hadits yang lain, Ali bin Al Husain RadhiAllohu’anhu menuturkan, bahwa ia melihat seseorang masuk kedalam celah-celah yang ada pada kuburan Rasululloh, kemudian berdo’a, maka ia pun melarangnya seraya berkata kepadanya : “Maukah kamu aku beritahu sebuah hadits yang aku dengar dari bapakku dari kakekku dari Rasululloh ShallAllohu’alaihi wa Sallam, beliau bersabda:

 

 

لا تتخذوا قبري عيدا، ولا بيوتكم قبورا، وصلوا علي فإن تسليمكم يبلغني حيث كنتم

 

 

“Janganlah kalian jadikan kuburanku sebagai tempat perayaan, dan janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan, dan ucapkanlah doa salam untukku, karena doa salam kalian akan sampai kepadaku dari mana saja kalian berada” (diriwayatkan dalam kitab Al Mukhtarah).

 

 

 

 Kandungan Mutiara ayat dan hadits

 

1.       Rasululloh ShallAllohu’alaihi wa Sallam telah memperingatkan umatnya dan berusaha dengan sungguh-sungguh dalam menjauhkan umatnya dari jalan yang menuju kepada kemusyrikan, serta menutup setiap jalan yang menjurus kepadanya.

2.       Rasululloh ShallAllohu’alaihi wa Sallam sangat menginginkan keimanan dan keselamatan kita, dan amat belas kasihan lagi penyayang kepada kita.

3.      Larangan Rasululloh ShallAllohu’alaihi wa Sallam untuk tidak menziarahi kuburannya dengan cara tertentu, [yaitu dengan menjadikannya sebagai tempat perayaan], padahal menziarahi kuburan beliau termasuk amalan yang amat baik.

4.      Rasululloh ShallAllohu’alaihi wa Sallam melarang seseorang banyak melakukan ziarah kubur.

5.      Rasululloh ShallAllohu’alaihi wa Sallam menganjurkan untuk melakukan sholat sunnah di dalam rumah.

6.      Satu hal yang sudah menjadi ketetapan dikalangan kaum terdahulu, bahwa menyampaikan sholawat untuk Nabi tidak perlu masuk di dalam kuburannya. Alasannya karena sholawat dan salam seseorang untuk beliau akan sampai kepada Beliau dimanapun ia berada, maka tidak perlu harus mendekat, sebagaimana yang diduga oleh sebagian orang.

7.      Nabi ShallAllohu’alaihi wa Sallam di alam barzakh, akan ditampakkan seluruh amalan umatnya yang berupa sholawat dan salam untuknya. memperingatkan umatnya agar menjauhi syirik, yang merupakan dosa paling besar, karena inilah tujuan utama diutusnya Rasululloh.

 

Sumber Inpirasi

Syekh Shoih Ibnu Fauzan Ibnu Abdullah Al-Fauzan dalam kitabnya “Mulakhos fi Syarah Kitab At-Tauhid”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar