Oleh
: Misbahudin
Jika
dipandang dari sudut kekuasaan, Fir’aun adalah sosok pribadi yang sukses dan berhasil karena dalam hidupnya dia bisa
menjadi pemimpin mesir, tetapi apakah hidupnya ada dalam keridhoannya?. Tidak,
dia sosok yang membangkang terhadap kebenaran tauhid, sehingga Dia dan para
pasukannya ditenggelamkan kedalam laut merah.
Sosok
Qorun, jika dilihat dari perpectif duniawi, Dia adalah sosok yang berhasil
menjadi bilyoner kelas kakap, kunci gudang hartanya harus dipikul oleh sepuluh
orang, Tetapi apakah hidupnya adalah
dalam keridhoan Allah?. Tidak!, buktinya adalah semua harta dan dirinya sendiri
ditenggelamkan kedalam perut bumi, hal
ini disebabkan oleh Dia tidak mau melaksankan perintah Allah.
Maka
jelaslah, keberhasilan yang sejati, kesuksesan yang sebenarnya adalah apa yang
Allah tegaskan dalam firmannya. Terlepas dari siksa Allah adalah kesuksesan
yang hakiki menurut Al-Qur.an.
فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ
فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Barang siapa dijauhkan dari
neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung.
Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS. Ali
Imran: 185)
Lalu, Bagaimanakah cara
untuk mendapatkan kunci keberhasilan dan kesuksesan di Akhirat?. Dalam sebuah
hadits yang diriwatkan oleh Muadz disana kita akan mendapatkan kunci rahasia (
The key Secret).
Dari Mu’âdz bin Jabal Radhiyallahu
anhu , ia berkata, “Aku pernah dibonceng oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam di atas seekor keledai. Lalu Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda kepadaku:
يَامُعَاذُ ، أَتَدْرِيْ مَا حَقُّ اللهِ عَلَى الْعِبَادِ ، وَمَا
حَقُّ الْعِبَادِ عَلَى اللهِ ؟ قُلْتُ : اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمُ ؛ قَالَ :
حَقُّ اللهِ عَلَى الْعِبَادِ أَنْ يَعْبُدُوْهُ وَلَا يُشْرِكُوْا بِهِ شَيْئًا ،
وَحَقُّ الْعِبَادِ عَلَى اللهِ أَنْ لَا يُعَذِّبَ مَنْ لَا يُشْرِكُ بِهِ
شَيْئًا. قُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ ، أَفَلَا أُبَشِّرُ النَّاسَ ؟ قَالَ : لَا
تُبَشِّرْهُمْ فَيَتَّكِلُوْا
Wahai
Mu’âdz! Tahukah engkau apa hak Allâh yang wajib dipenuhi oleh para hamba-Nya
dan apa hak para hamba yang pasti dipenuhi oleh Allâh?’ Aku menjawab,
‘Allâh dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.’ Beliau bersabda, ‘Hak Allâh yang
wajib dipenuhi oleh para hamba-Nya ialah mereka hanya beribadah kepada-Nya dan
tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Sedangkan hak para hamba yang
pasti dipenuhi Allâh ialah sesungguhnya Allâh tidak akan menyiksa orang yang
tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun.’ Aku bertanya, ‘Wahai Rasûlullâh!
Tidakperlukah aku menyampaikan kabar gembira ini kepada orang-orang?’ Beliau
Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Janganlah kausampaikan kabar gembira
ini kepada mereka sehingga mereka akan bersikap menyandarkan diri (kepada hal
ini dan tidak beramal shalih)’. (HR. Muslim).
Ada
hadits diatas Rasulullah hendak memberikan kunci rahasia (the key secret)
kepada muadz tentang bagiamana cara agar terlepas dari siksaan Allah dengan
mudahnya yaitu dengan mentauhidkan Allah dalam segala aspek ibadah dan
kehiudpannya.
Jika
muslim melakukan tips rahasia ini, Maka Rasulullah menjanjikan dia tidak akan
terkena siksa Allah sekecil apapun. Dan untuk memberikan kesan pertama yang
tidak terlupakan dan sebagai motivasi personal Rasulullah menegaskan “‘Janganlah
kausampaikan kabar gembira ini kepada mereka sehingga mereka akan bersikap
menyandarkan diri denganya” .
Rasul
meminta agar Muadz tidak menceritakan keutamaan tauhid ini kepada manusia yang
lain. Karena khwatir jika rahasia keutamaan tauhid itu disebar luaskan manusia
hanya akan bergantung pada ketauhidan kepada Allah dengan konsekuensi sedikit
beramal sholeh.
Syekh
Shoih Ibnu Fauzan Ibnu Abdullah Al-Fauzan dalam kitabnya “Mulakhos fi Syarah Kitab At-Tauhid” .
Beliau memberikan beberapa point-point nasihat dari hadist Muadz tersebut :
1.
Agungya sikap Nabi dengan ketawadhuan Nabi
Muhammad dengan tidak segan menaiki khimar sambil membonceng Muadz, ini
bertolak belakang sekali dengan kebiasaan orang-orang yang besar yang enggan
atau jaim untuk menjaga wibawa kepemimpian atau jabatannya.
2.
Boleh menbonceng diatas binatang ternak dengan
syarat binatang ternak itu mempunyai kekuatan.
3.
Salah satu metodologi pendidikan atau
pengajaran adalah dengan sebuah pertanyaan yang membuka alam fikir untuk
mencari jawaban yang benar.
4.
Sesungguhnya jika ditanya dengan sebuah
pertanyaan yang kita tidak tahu jawabannya maka jawablah “ wallahu ‘alam bishowwab”.
5.
Mengenal hak Allah yang paling mendasar
atas hambanya adalah dia harus diibadahi
dengan semata-mata mengesakannya dalam ibadah dan menjauhikan
peribadatan yang ditujukan selain kepada-Nya.
6.
Barang siapa yang tidak menjauhi syirik
walaupun hanya berwashilah kepada gambar orang sholeh yang sudah tiada, maka
pada hakikatnya dia telah menyekutukan Allah.
7.
Hadits diatas mengajarkan keagungan tauhid
dan keistimewaan orang-orang yang berpegan tegung diatasnya.
8.
Defisni tauhid adalah menyembah hanya
kepada Allah saja dan meninggalkan bentuk-bentuk kemusyrikan.
9.
Menjawab dengan memberi motivasi kepada seseorang dengan
berita gembira yang membuat jiwanya bahagia.
10.
Bolehnya menyembunyikan Ilmu untuk sebuah
kemaslahatan.
11.
Adab penuntul ilmu kepada pengajarnya. Menjungjung
tinggi adab sopan santun.
==============================
🌐 Blog : http://bit.ly/literasi-islam
🇫 FB : http://bit.ly/misbahudin123
📹 Youtube : http://bit.ly/misbahchannel
📷 IG : http://bit.ly/misbahudinofficial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar