Rabu, 09 Desember 2020

TIPS DAN TRIK TERLEPAS DARI SIKSA ALLAH

 

Oleh : Misbahudin

 

Jika dipandang dari sudut kekuasaan, Fir’aun adalah sosok pribadi yang sukses  dan berhasil karena dalam hidupnya dia bisa menjadi pemimpin mesir, tetapi apakah hidupnya ada dalam keridhoannya?. Tidak, dia sosok yang membangkang terhadap kebenaran tauhid, sehingga Dia dan para pasukannya ditenggelamkan kedalam laut merah.

 

Sosok Qorun, jika dilihat dari perpectif duniawi, Dia adalah sosok yang berhasil menjadi bilyoner kelas kakap, kunci gudang hartanya harus dipikul oleh sepuluh orang,  Tetapi apakah hidupnya adalah dalam keridhoan Allah?. Tidak!, buktinya adalah semua harta dan dirinya sendiri ditenggelamkan kedalam perut bumi,  hal ini disebabkan oleh Dia tidak mau melaksankan perintah Allah.

 

Maka jelaslah, keberhasilan yang sejati, kesuksesan yang sebenarnya adalah apa yang Allah tegaskan dalam firmannya. Terlepas dari siksa Allah adalah kesuksesan yang hakiki menurut Al-Qur.an.


فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا مَتَاعُ الْغُرُورِ



Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS. Ali Imran: 185)

 

Lalu, Bagaimanakah cara untuk mendapatkan kunci keberhasilan dan kesuksesan di Akhirat?. Dalam sebuah hadits yang diriwatkan oleh Muadz disana kita akan mendapatkan kunci rahasia ( The key Secret).

 

Dari Mu’âdz bin Jabal Radhiyallahu anhu , ia berkata, “Aku pernah dibonceng oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas seekor keledai. Lalu Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadaku:

 


يَامُعَاذُ ، أَتَدْرِيْ مَا حَقُّ اللهِ عَلَى الْعِبَادِ ، وَمَا حَقُّ الْعِبَادِ عَلَى اللهِ ؟ قُلْتُ : اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمُ ؛ قَالَ : حَقُّ اللهِ عَلَى الْعِبَادِ أَنْ يَعْبُدُوْهُ وَلَا يُشْرِكُوْا بِهِ شَيْئًا ، وَحَقُّ الْعِبَادِ عَلَى اللهِ أَنْ لَا يُعَذِّبَ مَنْ لَا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا. قُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ ، أَفَلَا أُبَشِّرُ النَّاسَ ؟ قَالَ : لَا تُبَشِّرْهُمْ فَيَتَّكِلُوْا



Wahai Mu’âdz! Tahukah engkau apa hak Allâh yang wajib dipenuhi oleh para hamba-Nya dan apa hak para hamba yang pasti dipenuhi oleh Allâh?’ Aku menjawab, ‘Allâh dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.’ Beliau bersabda, ‘Hak Allâh yang wajib dipenuhi oleh para hamba-Nya ialah mereka hanya beribadah kepada-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Sedangkan hak para hamba yang pasti dipenuhi Allâh ialah sesungguhnya Allâh tidak akan menyiksa orang yang tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun.’ Aku bertanya, ‘Wahai Rasûlullâh! Tidakperlukah aku menyampaikan kabar gembira ini kepada orang-orang?’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Janganlah kausampaikan kabar gembira ini kepada mereka sehingga mereka akan bersikap menyandarkan diri (kepada hal ini dan tidak beramal shalih)’. (HR. Muslim).

 

Ada hadits diatas Rasulullah hendak memberikan kunci rahasia (the key secret) kepada muadz tentang bagiamana cara agar terlepas dari siksaan Allah dengan mudahnya yaitu dengan mentauhidkan Allah dalam segala aspek ibadah dan kehiudpannya.

 

Jika muslim melakukan tips rahasia ini, Maka Rasulullah menjanjikan dia tidak akan terkena siksa Allah sekecil apapun. Dan untuk memberikan kesan pertama yang tidak terlupakan dan sebagai motivasi personal Rasulullah menegaskan “‘Janganlah kausampaikan kabar gembira ini kepada mereka sehingga mereka akan bersikap menyandarkan diri denganya” .

 

Rasul meminta agar Muadz tidak menceritakan keutamaan tauhid ini kepada manusia yang lain. Karena khwatir jika rahasia keutamaan tauhid itu disebar luaskan manusia hanya akan bergantung pada ketauhidan kepada Allah dengan konsekuensi sedikit beramal sholeh.

 

Syekh Shoih Ibnu Fauzan Ibnu Abdullah Al-Fauzan dalam kitabnya  Mulakhos fi Syarah Kitab At-Tauhid” . Beliau memberikan beberapa point-point nasihat dari hadist Muadz tersebut :

 

1.                      Agungya sikap Nabi dengan ketawadhuan Nabi Muhammad dengan tidak segan menaiki khimar sambil membonceng Muadz, ini bertolak belakang sekali dengan kebiasaan orang-orang yang besar yang enggan atau jaim untuk menjaga wibawa kepemimpian atau jabatannya.

 

2.                      Boleh menbonceng diatas binatang ternak dengan syarat binatang ternak itu mempunyai kekuatan.

 

3.                      Salah satu metodologi pendidikan atau pengajaran adalah dengan sebuah pertanyaan yang membuka alam fikir untuk mencari jawaban yang benar.

 

4.                      Sesungguhnya jika ditanya dengan sebuah pertanyaan yang kita tidak tahu jawabannya maka jawablah  “ wallahu ‘alam bishowwab”.

 

5.                     Mengenal hak Allah yang paling mendasar atas hambanya adalah dia harus diibadahi  dengan semata-mata mengesakannya dalam ibadah dan menjauhikan peribadatan yang ditujukan selain kepada-Nya.

 

6.                     Barang siapa yang tidak menjauhi syirik walaupun hanya berwashilah kepada gambar orang sholeh yang sudah tiada, maka pada hakikatnya dia telah menyekutukan Allah.

 

 

7.                      Hadits diatas mengajarkan keagungan tauhid dan keistimewaan orang-orang yang berpegan tegung diatasnya.

 

8.                      Defisni tauhid adalah menyembah hanya kepada Allah saja dan meninggalkan bentuk-bentuk kemusyrikan.

 

9.                      Menjawab dengan  memberi motivasi kepada seseorang dengan berita gembira yang membuat jiwanya bahagia.

 

10.                  Bolehnya menyembunyikan Ilmu untuk sebuah kemaslahatan.

 

11.                  Adab penuntul ilmu kepada pengajarnya. Menjungjung tinggi adab sopan santun.

 

 

==============================

🌐 Blog : http://bit.ly/literasi-islam

🇫 FB : http://bit.ly/misbahudin123

📹 Youtube : http://bit.ly/misbahchannel

📷 IG : http://bit.ly/misbahudinofficial

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar