Jumat, 18 Desember 2020

TUHAN YANG CACAT

 

Oleh : Misbahudin

 

Bertuhan sebuah Isyarat Jiwa

 

 

Bertuhan adalah sebuah kecendrungan fitrah manusia dalam kehidupannya, untuk mengangungkan sesuatu yang dianggap paling  berkuasa, paling agung dan memiliki kekuatan yang melebihi manusia.

 

 

Secara etimologis, asal kata fitrah dari bahasa arab “Fitratun” artinya perangai, tabiat, kejadian asli.agama,ciptaan. Menurut al-Qur’an, tabiat manusia adalah homo religious (makhluk beragama) yang sejak lahirnya membawa suatu kecenderungan beragama. Dalam hal ini, pada QS. al-Rum (30): 30

 

 

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُون

 

_"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah di atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui"_.

 

 

Term fitrah dalam ayat di atas, mengandung interpretasi bahwa manusia diciptakan oleh Allah mempunyai naluri beragama dan bertuhan. Adapun hadits yang menguatkan ayat diatas adalah hadits yang datang dari Abu Hurairah :

 


عن ابي هريرة رضي الله عنه قال : قال النبي صلى الله عليه وسلم : كل مولد يولد على الفطرة فابواه يهودانه او ينصرانه او يمحسانه

 

"Dari Abi Hurairah ra, bahwa Nabi saw bersabda: setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka orang tualah yang menjadikan ia Yahudi, Nasrani atau Majusi"

 

 

 

Tetapi seiring berjalannya waktu, kefitrahan itu bergeser dan ternoda olah tipu daya setan untuk menyesatkan manusia dari jalan yang benar.  Tipu daya setan ini jelas tergambar pada masa jaman Nabi Nuh, dimana mereka memebuat patung-patung orang shaleh di jaman mereka untuk dijadikan sebuah monument peringatan dan keteladan akan kehidupan orang-orang shaleh.

 

 

Diantara orang soleh tersebut terdapat lima orang yang terkenal yaitu Wad, Suwa', Yaghut, Ya'uq dan Nasra. Ketika mereka meninggal dunia, masyarakat pun segera membuat patung orang soleh itu untuk mereka.

 

 

قَالَ نُوحٌ رَبِّ إِنَّهُمْ عَصَوْنِي وَاتَّبَعُوا مَنْ لَمْ يَزِدْهُ مَالُهُ وَوَلَدُهُ إِلَّا خَسَارًا (21) وَمَكَرُوا مَكْرًا كُبَّارًا (22) وَقَالُوا لَا تَذَرُنَّ آلِهَتَكُمْ وَلَا تَذَرُنَّ وَدًّا وَلَا سُوَاعًا وَلَا يَغُوثَ وَيَعُوقَ وَنَسْرًا (23) وَقَدْ أَضَلُّوا كَثِيرًا وَلَا تَزِدِ الظَّالِمِينَ إِلَّا ضَلَالًا ) 24(

 

Nuh berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka telah mendurhakaiku, dan telah mengikuti orang-orang yang harta dan anak-anaknya tidak menambah kepadanya melainkan kerugian belaka. Dan melakukan tipu daya yang amat besar." Dan mereka berkata, "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwa', yagus, ya'uq dan nasr." Dan sesudahnya mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia); dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kesesatan. (QS. Nuh : 21-24)

 

 

Logika Sesat Dalam Bertuhan

 

 

Allah membuka aka pikiran manusia yang melenceng dari nilai kebenaran, bertuhan harusnya kepada sesuatu yang maha agung, berkuasa atas segala sesuatu, bukan bertuhan kepada sesuatu yang mereka buat sendiri, bagaimana tuhan itu berkuasa?, untuk mengadakan diri mereka sendiri merekapun dibuat oleh manusia.

 

Firman Allah Subhanahu wata’ala :

 

أيشركون ما لا يخلق شيئا وهم يخلقون ولا يستطيعون لهم نصرا ولا أنفسهم ينصرون

 

“Apakah mereka mempersekutukan (Allah) dengan berhala-berhala yang tidak dapat menciptakan sesuatupun ? sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang, dan berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan kepada penyembah penyembahnya dan kepada dirinya sendiripun berhala-berhala itu tidak dapat memberi pertolongan.” (QS. Al A’raf, 191-192).

 

 

Ketidak Berdayaan Tuhan Palsu

 

 

]والذين تدعون من دونه ما يملكون من قطمير إن تدعوهم لا يسمعوا دعاءكم ولو سمعوا ما استجابوا لكم ويوم القيامة يكفرون بشرككم ولا ينبئك مثل خبير[

 

“Dan sesembahan-sesembahan yang kalian mohon selain Allah, tidak memiliki apa-apa walaupun setipis kulit ari. Jika kamu menyeru mereka, mereka tidak akan mendengar seruanmu itu, kalaupun mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu, dan pada hari kiamat meraka akan mengingkari kemusyrikanmu, dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepadamu sebagaimana yang diberikan oleh yang Maha Mengetahui.” (QS. Fathir 13-14).

 

 

Membela Tuhan Palsu, Melukasi Kekasih Allah

 

Diriwayatkan dalam shoheh (Bukhori dan Muslim) dari Anas bin Malik, ia berkata :

 

شج النبي يوم أحد، وكسرت رباعيته، فقال : ” كيف يفلح قوم شجوا نبيهم “، فنـزلت  ليس لك من الأمر شيء

 

“Ketika perang uhud Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam terluka kepalanya, dan pecah gigi serinya, maka beliau bersabda : “Bagaimana akan beruntung suatu kaum yang melukai Nabinya ?” kemudian turunlah ayat : “Tak ada hak apapun bagimu dalam urusan mereka itu”. (QS. Ali Imran 128).”

 

 

Kutukan untuk para pembela Tuhan Palsu

 

 

Dan diriwayatkan dalam shoheh Bukhori Ibnu Umar Radhiallahu’anhu bahwa ia mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda ketika beliau berdiri dari ruku’ pada rakaat yang terahir dalam sholat shubuh :

 

 

اللهم العن فلانا وفلانا “، بعد ما يقول :” سمع الله لمن حمده ربنا لك الحمد “، فأنزل الله  ليس لك من الأمر شيء.

 

 

“Ya Allah, laknatilah si fulan dan sifulan”, setelah beliau mengucapkan : سمع الله لمن حمده ربنا لك الحمد , setelah itu turunlah firman Allah : [ليس لك من الأمر شيء] “Tak ada hak apapun bagimu dalam urusan mereka itu”.

 

 

Dalam riwayat yang lain : “Beliau mendoakan semoga Shofwan bin Umayah, Suhail bin Amr, dan Al Harits bin Hisyam dijauhkan dari rahmat Allah”, maka turunlah ayat : [ليس لك من الأمر شيء] “Tak ada hak apapun bagimu dalam urusan mereka itu”.

 

 

Diriwayatkan pula dalam shoheh Bukhori dari Abu Hurairah Radhiallahu’anhu ia berkata : “ketika diturunkan kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam firman Allah Subhanahu wata’ala :

 

وأنذر عشيرتك الأقربين

 

“Dan berilah peringatan kepada keluargamu yang terdekat” (QS. Asy Syu’ara, 214)

 

 

Berdirilah beliau dan bersabda : “Wahai orang-orang quraisy, tebuslah diri kamu sekalian (dari siksa Allah dengan memurnikan ibadah kepadaNya). sedikitpun aku tidak bisa berbuat apa-apa dihadapan Allah untuk kalian. Wahai Abbas bin Abdul Mutholib, sedikitpun aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu dihadapan Allah, wahai Shofiyah bibi Rasulullah, sedikitpun aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu dihadapan Allah nanti, wahai Fatimah binti Rasulullah, mintalah kepadaku apa saja yang kau kehendaki, tapi sedikitpun aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu dihadapan Allah nanti”.

 

 

Kandungan Mutiara Ayat dan Hadits

 

1.       Rasulullah, pemimpin para rasul, dalam sholat subuh telah membaca qunut sedang para sahabat dibelakangnya mengamini.

2.       Orang-orang yang beliau doakan semoga Allah menjauhkan rahmatNya dari mereka adalah orang-orang kafir.

3.      Mereka telah melakukan perbuatan yang tidak dilakukan oleh orang-orang kafir yang lain, antara lain melukai kepala Rasulullah, dan berupaya untuk membunuh beliau, serta mengkoyak-koyak tubuh para korban yang terbunuh, padahal yang terbunuh itu adalah sanak famili mereka.

4.      Terhadap peristiwa itulah Allah menurunkan firmanNya beliau : [ليس لك من الأمر شيء],

5.      Allah berfirman (dalam lanjutan ayat -tlu) : [أو يتوب عليهم أو يعذبهم] “Atau Allah terima taubat mereka, atau menyiksa mereka” (QS. Ali Imran, 128). Kemudian Allah pun menerima taubat mereka, dengan masuknya mereka kedalam agama Islam, dan menjadi orang orang yang beriman.

6.      Dianjurkannya melakukan qunut nazilah, yaitu : qunut yang dilakukan ketika umat Islam dalam keadaan mara bahaya.

7.      Menyebutkan nama-nama mereka beserta nama orang tua mereka ketika didoakan terlaknat di dalam sholat, tidak membatalkan sholat.

8.      Boleh melaknat orang kafir tertentu didalam qunut.

9.      Kisah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam ketika diturunkan kepada beliau firman Allah “Dan berilah peringatan kepada keluargamu yang terdekat”.

10.   Kesungguhan Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dalam hal ini, sehingga beliau melakukan sesutu yang menyebabkan dirinya dituduh gila, demikian halnya apabila dilakukan oleh orang mukmin pada masa sekarang.

11.     Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam memperingatkan keluarganya yang paling jauh kemudian yang terdekat dengan sabdanya : “sedikitpun Aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu dihadapan Allah nanti” sampai beliau bersabda : “wahai Fatimah putri Rasul, aku tidak bisa berbuat untukmu apa-apa dihadapan Allah nanti”.

12.    Jika beliau sebagai pemimpin para rasul telah berterus terang tidak bisa membela putrinya sendiri, pemimpin kaum wanita di jagat raya ini, dan jika orang mengimani bahwa apa yang beliau katakan itu benar, kemudian jika dia memperhatikan apa yang terjadi pada diri kaum khowash* dewasa ini, maka akan tampak baginya bahwa tauhid ini sudah ditinggalkan, dan tuntunan agama sudah menjadi asing.

 

*kaum khawash adalah orang-orang tertent yang ditokohkan dalam masalah agama, dan merasa bahwa dirinya patut ditakuti, disegani, dan diminta berkah.

 

Sumber Inpirasi

Syekh Shoih Ibnu Fauzan Ibnu Abdullah Al-Fauzan dalam kitabnya “Mulakhos fi Syarah Kitab At-Tauhid” dan lain-lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar