Jumat, 18 Desember 2020

MEMAKAI KALUNG DAN BENANG SEBAGAI JIMAT

 

Oleh : Misbahudin

 

 

وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ ۚ قُلْ أَفَرَأَيْتُمْ مَا تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ أَرَادَنِيَ اللَّهُ بِضُرٍّ هَلْ هُنَّ كَاشِفَاتُ ضُرِّهِ أَوْ أَرَادَنِي بِرَحْمَةٍ هَلْ هُنَّ مُمْسِكَاتُ رَحْمَتِهِ ۚ قُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ ۖ عَلَيْهِ يَتَوَكَّلُ الْمُتَوَكِّلُونَ

 

Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: _"Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?"_, niscaya mereka menjawab: "Allah". Katakanlah: _"Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya?”_. Katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku". Kepada-Nya-lah bertawakkal orang-orang yang berserah diri. (QS. Az-Zumar : 38).

 

*Tuhan Palsu*

 

Dalam ayaat diatas, Allah membuka akal pikiran untuk berpikir logis tentang penyimpangan-penyimpangan yang manusia lakukan. Mereka mengakui bahwa Allah sebagai pencipta bumi dan langit, tetapi disisi lain, mereka mempunyai kepercayaan dan keyakinan tentang tuhan tandingan  bagi Allah.

 

Salah satu contoh adalah memakai jima kalung dari benang atau lains sebagainya, yang mereka berkeyakinan jimat itu bisa mencegah dan menghilangkan  malapetaka datang dalam kehidupan mereka.

 

Sama halnya Ketika kaum musyrikin di jaman nabi ditangan untuk membuktikan keyakinan mereka bahwa berhala-berhala dapat memberikan manfaat dan menghilangkan malapertaka. Mereka tidak dapat menjawab dengan logis. Mereka harus mengakui kelemahan akal mereka dan kelemahan berhala-berhala yang tidak bisa berbuat apapun bahkan untuk mereka sendiri.

 

Seperti halnya Raja Namrud yang mengakui di alam bawah sadarnya, bahwa patung-patung yang mereka sembah tidak bisa mendengar dan tidak bisa berbicara. Ketika Ibrahim Alaih salam menyuruh mereka untuk mencari informasi siapakah yang menghancurkan patung-patung yang menjadi Tuhan mereka. 

 

*Jimat  Dari Gelang Kuningan*

 

Imran bin Husain radhiyallahu ‘anhu menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat seorang laki-laki memakai gelang yang terbuat dari kuningan, kemudian beliau bertanya:

 

(( مَا هَذِهِ؟ قَالَ: مِنَ الوَاهِنَةِ، فَقَالَ: انْزَعْهَا فَإِنَّهَا لاَ تَزِيْدُكَ إِلاَّ وَهْنًا، فَإِنَّكَ لَوْ مِتَّ وَهِيَ عَلَيْكَ مَا أَفْلَحْتَ أَبَدًا ))

 

Untuk apa sih ini?! Orang laki-laki itu menjawab: “Untuk menangkal penyakit lemah badan”, lalu Nabi bersabda: “Lepaskan gelang itu, karena sesungguhnya ia tidak akan menambah kecuali kelemahan pada dirimu, dan jika kamu mati sedangkan gelang ini masih ada pada tubuhmu, maka kamu tidak akan beruntung selama-lamanya.” (HR. Ahmad dengan sanad yang bisa diterima).

 

Dalam hadits diatas Imran Bin Husain menjelaskan akan sikap Nabi dalam memerangi kesyirikan dan membersikan manusia dari tunas-tunas kesyirikan,  Rasulullah melihat dengan jelas seorang laki-laki yang memakai gelang dari kuningan. Rasulullah pun menggali motif apa yang melatar belangi pemuda tadi memakai gelang tersebut. Si pemudapun menjawab bahwa tujuannya adalah mencegah dari rasa sakit. Maka Rasulullah seketika itu menyuruhnya untuk memotong gelang tersebut. Dan Nabi memberitahukan bahwa jimat itu tidak akan memberi manpaat apapun, bahkan memberi kemadharatan. Menambah penyakit.  Bahkan lebih mengerikan dari itu , seandainya jimat it uterus dipakai sampai meninggal dunia, maka akan diharamkan baginya kebahagiaan di akhirat.

 

*Jimat sebuah Kekuatan yang Menipu*

 

Dari ‘Uqbah bin ‘Amir, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

مَنْ تَعَلَّقَ تَمِيمَةً فَلاَ أَتَمَّ اللَّهُ لَهُ وَمَنْ تَعَلَّقَ وَدَعَةً فَلاَ وَدَعَ اللَّهُ لَهُ

 

 

Barangsiapa yang menggantungkan (hati) pada tamimah (jimat), maka Allah tidak akan menyelesaikan urusannya. Barangsiapa yang menggantungkan (hati) pada kerang (untuk mencegah dari ‘ain, yaitu mata hasad atau iri, pen), maka Allah tidak akan memberikan kepadanya ketenangan ” (HR. Ahmad )

 


Nabi Muhammad mendoakan kejelakan bagi siapa yang menggunakan tali sebagai jimat dan mempunyai keyakinan bahwa jimat itu bahwa menolak bencana, maka Allah Allah akan memberikan kebaikan dari apa yang dia harapakan, dan Allah tidak akan menyelesaikan segala urusannya.

 

Kemurkaan Rasulullah kepada Sahabat yang memakai jimat

 

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Hudzaifah bahwa ia melihat seorang laki-laki yang di tangannya ada benang untuk mengobati sakit panas, maka dia putuskan benang itu seraya membaca firman Allah ta’ala:

 

وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللّهِ إِلاَّ وَهُم مُّشْرِكُونَ

Dan sebagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sesembahan lain)“. ‎‎(QS. Yusuf: 106)

 

Dalam atsar diatas, sahabat Hudzaifah ibnu Yaman mengingkari orang yang memakai benang ditangannya dengan niat agar sembuh dari penyakit. Bahkan Hudzaifah radhiyallahu ahu  kemudian memotongnya. Dalam atsar ini terkandung faedah untuk mengkari hal-hal semacam ini, yaitu memakai benang atau yang selainnya dengan keyakinan agar sembuh dari penyakit. Boleh mencari sebab kesembuhan dengan hal-hal yang diperboleh oleh Allah dan RasulNya seperti minum obat, datang ke dokter dan lainnya, dengan tetap menyakini Allah semata yang dapat memberi kesembuhan. Adapun memakai gelang, benang dan lainnya ini termasuk perbuatan orang-orang jahiliyah wajib untuk diingkari dengan perkataan dan perbuatan.

Sumber Inpirasi

Syekh Shoih Ibnu Fauzan Ibnu Abdullah Al-Fauzan dalam kitabnya “Mulakhos fi Syarah Kitab At-Tauhid”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar